BPBD Kutim Adakan Pelatihan Pencegahan Karhutla

oleh -819 views
oleh
Kutim Post - BPBD Kutim Adakan Pelatihan Pencegahan Karhutla
Kutim Post - BPBD Kutim Adakan Pelatihan Pencegahan Karhutla Senin, (27/7/2020) di Hotel Mesfa Mulia Sangatta.

KUTIM POST, SANGATTA – BPBD Kutim Adakan Pelatihan Pencegahan Karhutla.

Dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah bekerjasama dengan UPTD KPHP Kelinjau. Senin, (27/7/2020)

Dari pantauan Kutim Post acara yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Hotel Mesfa Mulia ini, rencananya akan dilaksanakan selama 3 hari, mulai 27-29 Juli 2020.

Plt Bupati Kutai Timur H Kasmidi Bulang mengatakan, pengendalian kebakaran hutan dan lahan harus ditingkatkan, sebab akan berdampak besar terhadap perekonomian.

“Dampak kebakaran hutan lainnya adalah melumpuhkan perekonomian nasional dan perekonomian dunia secara luas karena adanya kabut asap. Sehingga berbagai upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan harus ditingkatkan, juga sangat perlu perhatian yang besar,” tuturnya.

Baca Juga :  Camat Bengalon Sebut Bazar Promosi UMKM Dapat Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan

BPBD Kutim Adakan Pelatihan Pencegahan Karhutla

Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) perlu dilakukan secara sinergi oleh semua pihak.

Namun demikian pemerintah perlu pula meningkatkan keahlian masyarakat dalam melakukan antisipasi karhutla.

Maka dari itu, Pemkab Kutim menggelar pelatihan pencegahan dan penanggulangan yang melibatkan puluhan peserta dari Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai peserta.

Selanjutnya, dengan sumber daya yang ada pada masyarakat, Kasmidi meminta instansi terkait dan unit-unit manajemen, perlu meningkatkan kemampuan secara profesionalis.

Terutama dalam tanggap dan sigap menghapi Karhutla secara terpadu dan menyeluruh.

Berdasarkan data BMKG, sambungnya, puncak kemarau di Kutim jatuh pada Agustus.

Baca Juga :  Tingkatkan SDM, 54 Pelatih Cabor ikuti Pelatihan

Hal itu berarti kemungkinan Karhutla pasti akan banyak terjadi. Untuk itu, perlu ada upaya maupun langkah yang konkret dalam mewaspadai kemungkinan terjadinya Karhutla.

“Jangan sampai situasi sudah terbakar baru kita sibuk menanganinya. Lakukan langkah-langkah preventif agar kebakaran hutan dan lahan tidak terjadi. Karena bila sudah terjadi Karhutla, maka imbasnya cukup besar dirasakan oleh masyarakat kita bahkan seluruh dunia,” tegas Kasmidi.

Terakhir, Kasmidi berharap kepada peserta atau MPA bisa menyerap pembelajaran teknis yang diberikan maupun tentang materi kebakaran hutan yang dipaparkan.

Sebab, kemampuan teknis menangani karhutla sangat diperlukan dalam menghadapi kemarau dan situasi tertentu dimasa yang akan datang. (Kutim Post/Pur)