SANGATTA, KUTIMPOST.COM – Pelabuhan Kenyamukan Ditarget Beroperasi Oktober 2022. Pelabuhan yang digadang-gadang menjadi pusat perekonomian Kabupaten Kutai Timur (Kutim), kini mulai dibahas lagi progres pembangunannya oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), di ruang Arau, Kantor Bupati, Kamis (22/7/2021).
Rapat yang fokus membahas percepatan pembangunan Pelabuhan di Kenyamukan Sangatta Utara dan Bandara Sangkima ini dipimpin Wakil Bupati Kuim Kasmidi Bulang, mewakili Bupati.
Melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, diantaranya Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang. Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Bagian Pemerintahan, Bagian Kerjasama, Bagian Pembangunan dan lainnya.
Wabup mengatakan, progres kelanjutan pembangunan pelabuhan belum ada progres. Untuk itu, masukan, arahan dan pengalaman agar bisa disampaikan dalam rangka percepatan pembangunan pelabuhan.
“Sejak 2016 Pelabuhan Kenyamukan Kutim ditetapkan sebagai salah satu jalur tol laut. Namun hingga sekarang belum ada progresnya, sangat memprihatinkan. Mohon bantuan dan support, dalam satu tahun kedepan kita harus punya progres,” tegas Wabup.
Ditemui media usai rapat itu, Kasmidi mengatakan program pembangunan Pelabuhan Kenyamukan Sangatta sudah diserahkan ke Kutim, namun turunannya belum. Sementara statusnya masih pelabuhan pengumpul dan ranahnya masih di Pemerintah Pusat.
“Harusnya begitu diserahkan ke kita, statusnya bukan pengumpul tetapi pelabuhan rakyat,” terangnya.
Kasmidi mengakui, pembangunan Pelabuhan kenyamukan Sangatta masih menemui banyak kendala yang harus diselesaikan. Namun demikian secara bertahap akan diselesaikan. Ia bersama tim menargetkan penyelesaian Pelabuhan Kenyamukan bisa beroperasi pada Oktober 2022 mendatang.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kutim Rizali Hadi mengatakan, terkait penyelesaian pembangunan pelabuhan tersebut, tim dari Kutim mengambil langkah untuk bekerjasama dengan pihak swasta (KPC). Dikatakan ada empat paket pekerjaan yang dikerjasamakan. Yakni jalan penghubung areal reklamasi 2,4 hektare. Kemudian, jalan yang sudah dibangun Dinas PU kurang lebih 600 meter dan jembatan penghubung di area reklamasi tersebut.
“Harapannya, dengan dibangunnya bangunan dari sisi darat ini akan mengantarkan material-material untuk menyelesaikan pembangunan causeway yang ada. Mudah-mudahan bulan Oktober ini, pembangunannya sudah mulai dikerjakan oleh KPC,” tutup Rizali. (adv)
