Anggota DPRD Kutim Soroti Kurangnya Pemberdayaan UMKM di Sangatta

oleh -1,241 views
oleh

Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Ubaldus Badu, menilai bahwa pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kutim, khususnya di Kota Sangatta, belum menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini berbeda dengan daerah-daerah yang pernah dikunjunginya, seperti Yogyakarta dan Bali, di mana UMKM terlihat lebih aktif dan berkembang.

Ubaldus Badu mengungkapkan bahwa meskipun terdapat beberapa UMKM yang beroperasi di Kutim, kebanyakan masih bersifat kelompok kecil atau individu.

“Khusus daerah Kota Sangatta seperti Tenunan khas daerah Kutim, ini kan belum ada nih, baik tenunan orang Kutai maupun Dayak. Seharusnya hal itu diprioritaskan, karena hasil tenun itu bisa dinikmati langsung warga lokal,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kantor DPRD Kutim, Bukit Pelangi, Sangatta, pada Rabu (12/06/2024).

Menurut Ubaldus, rata-rata pakaian adat atau hasil tenun yang dijumpai di Kota Sangatta lebih banyak berasal dari kecamatan dan daerah pedalaman, bukan dari kota itu sendiri.

“Kalau daerah kota ada sih yang kembangkan usaha kain tenun khas daerah, yah paling masih satu atau dua orang, tapi belum terlalu besar,” ungkapnya.

Sebagai Sekretaris Komisi B DPRD Kutim, Ubaldus Badu berharap agar pemerintah memberikan dorongan lebih kepada pelaku UMKM untuk mengembangkan usaha pakaian daerah dan hasil tenun khas Kutim.

Ia juga menekankan pentingnya pendidikan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan-pelatihan khusus bagi mereka yang terampil dalam membuat kain tenun daerah.

“Seharusnya pemerintah memberikan pendidikan, pembinaan dan pengembangan SDM, seperti pelatihan-pelatihan bagi yang terampil dalam membuat kain khas tenun daerah,” pungkasnya. (Adv)

Baca terus artikel kami di GoogleNews

No More Posts Available.

No more pages to load.