SANGATTA – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada ketersediaan anggaran, melainkan pada kesungguhan para kontraktor dalam menjalankan pekerjaan infrastruktur sesuai kontrak.
Ia mengingatkan agar pelaksana proyek, termasuk yang akan menangani pekerjaan Multi Years Contract (MYC), tidak mengulangi permasalahan seperti tahun sebelumnya yang dinilai masih terdapat pekerjaan kurang baik secara teknis.
“Kontraktor harus bertanggung jawab, jangan kaya kemarin,” ucap Ardiansyah memberi peringatan tegas.
Bupati menyebut proses pemilihan penyedia jasa dilakukan oleh PBJ, namun para kontraktor bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pekerjaan karena menyangkut pelayanan publik dan pemerataan pembangunan.
Ia menekankan pemerintah akan memperkuat sistem pengawasan. Apabila ditemukan proyek yang tidak memenuhi ketentuan, pemerintah siap menindak sesuai aturan.
Selain pelaksana proyek, perangkat daerah juga diminta memastikan seluruh dokumen teknis, perencanaan, dan pengawasan disiapkan secara profesional.
Menurut Ardiansyah, konsistensi kualitas merupakan indikator utama keberhasilan pembangunan, bukan semata fisik yang terlihat.
Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap pembangunan yang dilaksanakan memberi manfaat optimal bagi masyarakat, baik dari segi daya tahan infrastruktur maupun dampak ekonomi.
Ia berharap komitmen seluruh pihak dapat membawa pembangunan Kutim ke arah yang lebih baik dan benar-benar berpihak kepada masyarakat.
Dengan penegasan ini, Pemkab ingin memastikan bahwa proyek infrastruktur di Kutim menghasilkan kualitas yang dapat dibanggakan dan tidak menimbulkan masalah di masa mendatang. (ADV)
