Bupati Beri Apresiasi Warga Desa Rindang Benua

oleh -690 views
oleh
Bupati Beri Apresiasi Warga Desa Rindang Benua

KUTIMPOST.COM, Sangatta Selatan – Bupati Beri Apresiasi Warga Desa Rindang Benua. Dalam rangka festival budaya, Warga masyarakat suku Dayak, Desa Rindang Benua, yang ada di Kecamatan Sangatta Selatan, menggelar pesta budaya bertajuk Bengen Lepek Majeu, di Jalan Poros Sangatta-Bontang KM 10, Kecamatan Sangatta Selatan, pada Sabtu (27/05/2023).

Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan pesta panen, hadir dalam acara itu Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Ketua Adat Dayak Kenyah Kaltim, Ajang Kedung, Anggota DPRD Novel Tyty Paembonan, Kepala Dinas Pariwisata Nurullah, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Ayub serta undangan lainya.

Ardiansyah, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada seluruh warga khususnya masyarakat suku Dayak Kenyah, yang hingga saat ini, masih mempertahankan dan melestarikan adat budaya warisan leluhur salah satunya dengan Bengen Lepek Majeu atau dalam bahasa Indonesia berarti pesta panen.

“Saya kira ini tepat, kalau desa Rindang Benua dijadikan sebagai desa budaya, karena posisinya persis di pintu masuk ibu kota Kabupaten, seperti di Samarinda ada kampung budaya Pampang,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya terus mendorong agar desa tersebut bisa menjadi salah satu desa budaya yang ada di Kutim, namun, dirinya meminta agar masyarakat desa Rindang Benua, bisa bersabar, sembari menunggu proses perubahan tata ruang wilayah yang saat ini terus di kejar penyelesainya oleh pemerintah Kabupaten bisa segera rampung, termasuk di desa Rindang Benua.

Sebelumnya kepala Dinas Pariwisata Kutim Nurullah mengatakan, pesta budaya Bengen Lepek Majeu, merupakan tradisi yang masih di pertahankan oleh masyarakat di desa Rindang Benua yang sudah di mulai sejak tahun 2009 hingga sekarang. selain menjadi desa budaya, saat ini desa yang yang terletak di jalan poros Sangatta-Bontang ini juga sedang di kembangkan menjadi desa wisata alam, karena memiliki pesona keindahan alam berupa air terjun yang sangat indah dan masih terjaga kealamianya.

“Namun masih terkendala akses infrastruktur jalan yang perlu perhatian dari kita, lokasinya cukup jauh sekitar 13 kilometer dari jalan poros,” ujarnya. (adv)

Baca terus artikel kami di GoogleNews