SANGATTA — Semangat sepak bola anak-anak di Kutai Timur (Kutim) tak hanya soal perebutan kemenangan. Festival Sepak Bola Usia Dini Bupati Cup 2025 menjadi wadah pembentukan mental dan kepercayaan diri para pemain muda yang bercita-cita menembus level nasional.
Di hadapan ratusan pemain cilik di Stadion Kudungga, Kepala Dispora Kutim Basuki Isnawan menegaskan bahwa turnamen ini harus dijadikan panggung belajar, bukan tekanan.
“Hari ini dan besok main yang bagus. Tidak boleh nangis, tidak boleh berantem. Yang penting main bagus dan senang. Bisa?” serunya.
Pernyataan motivatif itu langsung disambut lantang oleh seluruh pemain yang menandai kesiapan mereka menikmati pertandingan dengan penuh sukacita.
Basuki juga menyoroti perkembangan pembinaan yang semakin menjanjikan. Dari festival kecil yang dulu hanya diikuti tiga kecamatan, kini pertumbuhan jumlah tim membuktikan semakin banyak bibit muda bermunculan.
“Potensi sumber daya manusia kita sangat besar. Kita sangat berharap pembinaan berjenjang terus berjalan agar mimpi anak-anak Kutim menjadi pemain nasional bisa terwujud,” katanya.
Tak hanya kompetisi, turnamen ini juga mempererat hubungan sekolah sepak bola, pelatih, dan orang tua yang menjadi pilar utama perkembangan atlet muda. Dukungan berupa bantuan bola dan fasilitas pertandingan turut memperkuat upaya pembinaan.
Dengan pertandingan yang akan berlangsung hingga tiga hari ke depan, Bupati Cup menjadi momentum baru lahirnya talenta unggul Kutim. Dari lapangan hijau inilah, mimpi-mimpi besar anak-anak Kutim mulai menapak jalan menuju masa depan gemilang dalam sepak bola Indonesia. (ADV)
