DPRD Kutim Soroti Gunung Beriun sebagai Destinasi Pendakian Kalimantan Timur

oleh -542 Dilihat
oleh

Sangatta – Anggota DPRD Kutai Timur, Aldriansyah, menilai Gunung Beriun memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata alam unggulan di Kalimantan Timur. Sorotan ini muncul setelah seorang pendaki asal Palestina melakukan pendakian di kawasan tersebut beberapa waktu lalu, yang secara tidak langsung membuka kembali perhatian publik terhadap keunikan gunung yang berada di wilayah Kecamatan Karangan itu.

Menurut Aldriansyah, Gunung Beriun menyimpan daya tarik yang sulit ditemukan di daerah lain di Kalimantan. Kealamian kawasan hutan, jalur pendakian yang masih murni, serta bentang alam yang relatif jarang dijamah manusia menjadi nilai jual utama.

“Alamnya masih natural, belum tersentuh. Apalagi sebelum pendaki Palestina datang, jalurnya baru selesai dibersihkan ulang,” ungkapnya saat ditemui di Sangatta.

Aldriansyah menjelaskan, Gunung Beriun sebenarnya bukan lokasi pendakian yang benar-benar baru. Pada 2022, sejumlah komunitas pendaki lokal sempat membuka jalur resmi menuju puncak. Namun, aktivitas pendakian kemudian terhenti setelah berkembangnya sejumlah cerita mistis dan mitos yang membuat masyarakat enggan melanjutkan eksplorasi.

“Teman-teman di lapangan cerita, proses pembukaan jalur itu berat sekali karena aksesnya sudah lama tertutup. Begitu dibuka lagi dan ternyata ada yang mau datang lagi, itu kemajuan besar,” jelasnya.

Setelah sempat tidak tersentuh, jalur pendakian kembali tertutup alami hingga akhirnya dibersihkan kembali menjelang kedatangan pendaki asal Palestina tersebut. Momentum ini, menurutnya, menjadi titik balik untuk memperkenalkan Gunung Beriun kepada publik yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.

Aldriansyah menyoroti bahwa Kutai Timur memiliki kekayaan alam yang luas, namun pemanfaatan sektor wisata berbasis alam dinilai masih belum optimal. Keberadaan Gunung Beriun disebut bisa menjadi pintu masuk pengembangan wisata petualangan, khususnya pendakian.

“Gunung seperti ini jarang sekali di Kalimantan. Bahkan di Kaltim, hampir tidak ada selain di Karangan. Makanya Gunung Beriun itu aset besar,” tegasnya.

Ia menilai bahwa potensi pendakian masih sangat terbuka untuk digarap pemerintah maupun komunitas lokal. Dengan penataan jalur yang baik, fasilitas keamanan, serta promosi yang tepat, Gunung Beriun bisa menjadi tujuan pendakian baru yang diperhitungkan di Indonesia seperti halnya gunung-gunung di Pulau Jawa yang sudah lebih dulu dikenal.

Untuk memperkuat upaya pengembangan wisata, Aldriansyah mendorong pemerintah daerah memasukkan kawasan Gunung Beriun ke dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang saat ini tengah direvisi. Masuknya Gunung Beriun dalam RTRW akan memberikan dasar hukum bagi pengembangan kawasan wisata yang lebih terarah dan berkelanjutan.

“Dengan masuknya ke RTRW, pengembangan wisata bisa lebih terarah dan berkelanjutan. Kita ingin potensi ini tidak hanya ramai sesaat, tapi menjadi aset daerah jangka panjang,” tutupnya. (Adv)

Baca terus artikel kami di GoogleNews

No More Posts Available.

No more pages to load.