HUT ke-25 Kutim: Ribuan Pelajar Torehkan Rekor MURI dengan Batik Wakaroros

oleh -436 views
oleh

SANGATTA – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mencatat sejarah baru dengan memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) dalam kategori melukis batik Wakaroros terbanyak. Kegiatan ini menjadi bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 Kabupaten Kutim dan berlangsung dalam “Festival Magic Land Kutai Timur 2024.” Acara yang digelar di Kawasan Polder Ilham Maulana, Sangatta, pada Selasa (29/10/2024), diikuti oleh 1.500 pelajar dari 32 sekolah tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.

Penjabat (Pj) Bupati Kutim, HM Agus Hari Kesuma, secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, Agus menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi lintas sektor yang memungkinkan terlaksananya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pemecahan rekor MURI bukan hanya soal prestasi, tetapi juga komitmen generasi muda dalam melestarikan budaya lokal.

Baca Juga :  Warga Miskin di Kutim Akan di Data Ulang

“Ini adalah kesekian kalinya Kutim berhasil mencatatkan Rekor MURI. Sebelumnya, kita mencatat rekor untuk memancing dengan peserta terbanyak serta masakan ikan tuna terbanyak dengan bumbu bawang tiwai. Hari ini, kita mengulang kesuksesan dengan melukis batik Wakaroros terbanyak,” ujar Agus dengan nada bangga.

Agus menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga warisan budaya lokal, terutama di tengah bonus demografi yang dihadapi Indonesia.

“Generasi muda di Kutim harus mampu menjaga, memahami, dan merasa bangga dengan warisan budaya kita. Dengan begitu, mereka bisa menjadi penggerak kemajuan daerah ini menuju kesejahteraan,” tambahnya.

Baca Juga :  Hendriyadi : Saya Sendiri Yang Akan Menindak Jika Ditemukan Ada Pelanggaran

Motif batik Wakaroros, yang menggambarkan kekayaan budaya Suku Dayak Basap, menjadi inti dari kegiatan melukis ini. Keterlibatan ribuan pelajar menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap budaya lokal. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, yang dipimpin oleh Mulyono, memberikan dukungan penuh terhadap acara ini.

“Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan batik Wakaroros, tetapi juga membangun rasa bangga generasi muda terhadap budaya asli Kutim. Ini adalah langkah strategis dalam pelestarian warisan budaya,” ujar Mulyono. (Adv)

Baca terus artikel kami di GoogleNews