Mulyono: Disdikbud Kutim Berkomitmen Tingkatkan Kegiatan Informal

oleh -1,071 views
oleh

Sangatta – Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) mengadakan kegiatan Kursus dan Pelatihan Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha. Acara ini berlangsung di Gedung Buana Mekar, Sangatta, Rabu (29/5/2024).

Kepala Disdikbud Kutim, Mulyono, menyampaikan bahwa tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk memberdayakan anak-anak yang telah mengikuti pendidikan non formal, seperti kegiatan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Selain itu, kegiatan tersebut juga ditujukan untuk seluruh masyarakat secara umum yang ingin ikut serta dalam pelatihan kewirausahaan.

“Kami dari Disdikbud Kutim, sesuasi arahan Bupati memberikan porsi yang sama untuk pendidikan formal maupun non formal,” ujar Mulyono dalam sambutannya.

Mulyono menegaskan bahwa kegiatan pelatihan tersebut merupakan bentuk konkret kepedulian pemerintah terhadap pendidikan non formal yang ada di Kutai Timur. Pihaknya juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kegiatan informal dengan pengembangan-pengembangan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan yang ada.

“Karena pendidikan non formal bukan hanya tentang kejar paket A, paket B, maupun paket C, tetapi juga ada kegiatan kursus dan pelatihan,” terangnya.

Ia menyampaikan, sebelumnya pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan pelatihan, seperti pelatihan cake and bakery, membatik, digital printing dan lain sebagainya.

Dengan adanya kegiatan pelatihan tersebut, diharapkan dapat mengurangi jumlah peserta didik yang ada pada pendidikan non formal. Selain itu, diharapkan juga dapat menambah jumlah kegiatan pelatihan dan kursus.

“Karena kalau jumlah peserta didiknya yang bertambah terus, berarti pendidikan formalnya tidak maksimal,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mulyono menyampaikan bahwa pihaknya telah berusaha jemput bola untuk masuk ke pesantren-pesantren yang ada di Kutim melalui program Cara Pelayanan Jemput Bola (Cap Jempol).

Ia juga mengungkapkan bahwa Disdikbud Kutim telah bekerjasama dengan Bunda PAUD, Ketua PKK, dan Dasawisma dalam mendata dan menginventarisir anak-anak yang telah putus sekolah untuk diarahkan dan mendapatkan pendidikan non formal mereka dengan baik.

“Sehingga, dengan bekal ijazah dan pelatihan yang telah diberikan, mereka dapat menatap masa depan yang lebih baik lagi,” pungkasnya. (Adv)

Baca terus artikel kami di GoogleNews

No More Posts Available.

No more pages to load.