16 Orang Pemuda Kutim Ikuti Welding Development Program

oleh -336 views
oleh
16 Orang Pemuda Kutim Ikuti Welding Development Program

KUTIMPOST.COM, Sangatta – 16 Orang Pemuda Kutim Ikuti Welding Development Program. PT Kaltim Prima Coal (KPC) bekerja sama dengan PT Sanggar Sarana Baja (SSB) dan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Mandiri Kutai Timur, menggelar Pogram Corporate Social Responsibility (CSR) Welding Development Program (WDP). Program ini akan berlangsung, mulai 9 November 2022 sampai 30 Januari 2023.

Pembukaan WDP digelar, Selasa (8/11/2022), pukul 10.00 WITA, di Gedung BLKI Mandiri Kutai Timur (Belakang RSUD Sangatta). Hadir pada acara tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Kutim, Zubair, GM External Affairs and Sustainable Development KPC Wawan Setiawan, Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnaker Kutim Jayadi, General Head Corporate Support and HC SSB Rifky Bargah dan Kepala BLKI Mandiri Kutai Timur, Abdul Syahid.

Pada kolaborasi ini, PT Sanggar Sarana Baja bertindak sebagai penyedia trainer, lokasi On the Job Training (OJT), dan runner program WDP. Sedangkan KPC sebagai penyedia peralatan pengelasan dan bahan habis pakai sejumlah Rp 249 juta lebih. Peralatan ini diserahkan kepada BLKI pada saat opening ceremony berlangsung. Sementara Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Mandiri Kutai Timur bertindak sebagai tuan rumah kegiatan WDP dan juga penyedia trainer.

Proses seleksi calon peserta telah dilakukan sejak awal September 2022 lalu dan telah menjaring 16 orang pemuda Kutai Timur. Adapun tes yang mereka ikuti antara lain tes tertulis, psikotes, interview dan telah dinyatakan fit untuk bekerja. Peserta WDP berada pada rentang usia produktif antara 18-28 tahun.

General Manager External Affairs and Sustainable Development (GM ESD) KPC Wawan Setiawan menyampaikan, WDP merupakan program pertama kolaborasi antara KPC, SSB dan BLKI Mandiri. Program ini bertujuan memberikan bekal keahlian welding (pengelasan) kepada pemuda Kutai Timur, agar memiliki skill memasuki dunia kerja.

“Kami (KPC, red) sebagai katalisator pembangunan Kutai Timur, selalu terlibat dalam menyiapkan angkatan kerja yang memiliki skill. Minggu lalu ada sosialisasi Perda Nomor 1/2022, tentang Ketenagakerjaan. Salah satu poin pentingnya tentang  pelatihan untuk angkatan kerja. Ini adalah salah satu implementasi dari Perda Ketenagakerjaan tersebut,” kata Wawan.

Baca Juga :  Pemkab Kutim Gelontorkan Dana Rp2,2 Miliar Bangun Venue Tenis Meja

Wawan lebih lanjut mengatakan, program pelatihan tenaga kerja atau dikenal dengan Program Apprentice di KPC, sudah berjalan sejak tahun 2007 di KPC. Program ini telah melahirkan 449 tenaga terampil dan semuanya sudah bekerja. Angkatan terakhir sebanyak 16 orang, semuanya sudah berkontrak dengan PT Darma Henwa dan mereka langsung bekerja sebagai karyawan.

Senada, Direktur SSB Johan Budisusetija berharap, program WDP bisa memberikan dampak positif kepada pemuda Kutai Timur dalam mempersiapkan masa depanya. Sebab menurut Johan, pada program ini peserta mendapatkan ilmu tentang pengelasan (welding) dan merasakan pengalaman langsung bekerja sebagai welder di SSB Sangatta.

Lebih lanjut Johan berharap, para peserta bisa menjadi calon tenaga kerja berkualitas yang mampu bersaing di dunia kerja nantinya dan dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, WDP tahapan pertama ini akan menghabiskan waktu 56 hari kerja. Terdiri dari Basic Mentality Training selama 2 hari, diikuti dengan Basic Welding Training selama 2 hari dan dilanjutkan dengan Basic Welding Training selama 10 hari.

Tahap berikutnya berupa proses sertifikasi BNSP untuk 3G FCAW selama 2 hari dan terakhir Pelaksanaan OJT di lokasi SSB selama 40 hari. Para peserta pelatihan akan dilatih secara langsung oleh welding instructor  dari SSB dan Muhammail sebagai trainer dari BLKI.

Program WDP ini juga menjadi bagian dari pencapaian Sustainability Development Goals (SDGs), khususnya pada poin 4 terkait pendidikan berkualitas, poin 8 terkait pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin 17 terkait kemitraan untuk mencapai tujuan.

16 Orang Pemuda Kutim Ikuti Welding Development Program

16 Orang Pemuda Kutim Ikuti Welding Development Program

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Kutim, Zubair, menandaskan kolaborasi tiga pihak antara pemerintah, swasta dan masyarakat merupakan kunci menuju kemandirian Kutai Timur. Hal itu disampaikan Zubair saat mewakili Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, pada acara Pembukaan Welding Development Program (WDP), kerjasama PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Sanggar Sarana Baja (SSB) dan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Mandiri Kutai Timur.

Baca Juga :  Pemkab Kutim Harapkan Program Corporate Social Responsibility Tepat Sasaran

“Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha merupakan tiga pilar pokok untuk mendukung good governance. Ini sudah berjalan saat ini. Kita lihat KPC dan SSB, telah mendukung pemerintah dalam kegiatan WDP ini,” kata Zubair.

Zubair lebih lanjut menyatakan, kolaborasi tiga pihak adalah kunci untuk mempercepat pembangunan. “Endingnya, tentu saja untuk menciptakan masyarakat mandiri, jadi butuh kolaborasi tiga pihak tadi,” kata Zubair.

Untuk itu, Zubair menyampaikan apresiasi tinggi atas peran KPC dan SSB dalam program WDP ini.
“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada KPC dan SBB. Dan tentu saya ucapkan terima kasih atas perannya mempersiapkan tenaga kerja skill Kutai Timur,” kata Zubair.

Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Disnaker Kutim Jayadi. Menurut Jayadi, KPC dan SSB, telah memperhitungkan secara cermat kebutuhan pasar tenaga kerja dengan menyiapkan silabus pelatihan kepada peserta WDP, sehingga bersertifikasi nasional.

Hal itu disampaikan Jayadi karena nantinya, para peserta WDP ini akan mengikuti proses sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk kategori model pengelasan 3G FCAW atau pengelasan vertical. “Ini luar biasa. Teman-teman di KPC dan SSB ini, sudah memikirkan para lulusan ini kedepanya. Peserta ini dipersiapkan menjadi tenaga skill dengan standar nasional. Terima kasih untuk upaya yang luar biasa ini,” kata Jayadi.

Secara keseluruhan, WDP tahapan pertama ini akan menghabiskan waktu 56 hari kerja. Terdiri dari Basic Mentality Training selama 2 hari, diikuti dengan Basic Welding Training selama 2 hari dan dilanjutkan dengan Basic Welding Training selama 10 hari.

Tahap berikutnya berupa proses sertifikasi BNSP untuk 3G FCAW selama 2 hari dan terakhir Pelaksanaan OJT di lokasi SSB selama 40 hari. Para peserta pelatihan akan dilatih secara langsung oleh welding instructor dari SSB dan Muhammail sebagai trainer dari BLKI.(*)