5 Film Horor Thriller Pemenang Cannes Palm d’Or, Unik!

oleh -16 views
oleh

Hiburan 5 Film Horor Thriller Pemenang Cannes Palm d’Or, Unik!. Cannes Film Festival menjadi salah satu film festival paling terakui oleh kritikus dan sinefil, karena biasanya mereka menayangkan perdana berbagai film-film indie ataupun artsy.

Layaknya Academy Awards, Cannes juga memiliki kategori penghargaan untuk film terbaik atau best picture, tetapi dengan sebutkan berbeda, yakni Palme d’Or (Palem Emas).

Biasanya Palme d’Or didominasi oleh film bergenre drama, tetapi rupanya ada beberapa film horor
thriller yang telah memenangkan pernghargaan satu ini, seperti Titane pada 2021.

Nah, jika kamu kebetulan pencinta horor, wajib banget kepoin rekomendasi film horor thriller yang telah menyabet Palme d’Or. Daftar lengkapnya ada dalam artikel satu ini, ya!

1. Barton Fink (1991)

Menjadi penyabet pertama dan membuat sejarah Palme d’Or di Cannes, Barton Fink (1991) membawa cerita menghantui, meski elemen utamanya adalah komedi hitam dan thriller. Di sisi lain, film garapan Joel Coen ini dicap horor oleh banyak penontonnya, karena menyuguhkan visual kelam dan mengerikan sebagai atmosfirnya, serta elemen psikologisnya mengenai paranoid akan karakter utamanya berhasil dikemas secara rapih oleh sang sineas. Tak lupa juga, beberapa elemen kekerasan dihadirkan sebagai pendukung jalan ceritanya, maka tak heran film satu ini menjadi film horor pertama di eranya yang menyabet Palme d’Or tersebut.

Barton Fink diproduksi oleh 20th Century Fox, premisnya berlatar 1941, seorang penulis drama intelektual dari New York, Barton Fink (John Turturro) menerima tawaran untuk menulis naskah film di Los Angeles. la mengalami hambatan penulisan ketika diminta untuk menulis naskah film kelas B. Tetangganya mencoba membantu, tetapi ia terus berjuang karena serangkaian kejadian aneh mengalihkan perhatiannya.

2. 4 Months, 3 Weeks and 2 Days (2007)

Layaknya mimpi buruk menjadi serangkaian kisah nyata, 4 Months, 3 Weeks and 2 Days (2007) mengemas cerita brutal dan sadis mengenai aborsi ilegal di lingkup komunis Romania. Dilabeli drama oleh Christian Mungiu, rupanya plotnya sendiri lebih kompleks dari sebuah konflik komunis saja, karena berbagai isu kerap dihadirkan sebagai eksekusi plot utamanya tersebut, seperti elemen horor yang membuat trigger bagi penontonnya, bahkan thriller dan suspens muncul di sepanjang durasi, sehingga tak heran film satu ini menjadi film horor kedua yang menyabet Palme d’Or.

Premis 4 Months, 3 Weeks and 2 Days (2007) berpusat mengisahkan tentang Otilia (Anamaria Marinca), seorang mahasiswa yang membantu temannya, Găbiţa (Laura Vasiliu), yang hamil di luar kehendaknya. Otilia menyewa kamar hotel, bernegosiasi dengan biaya, dan bertemu dengan dokter aborsi. Namun, sang dokter menagihkan seks kepada Otilia dan Găbiţa selain uang hingga ia sulit mencari jalan keluar dari permasalah tersebut.

3. The White Ribbon (2009)

Sutradara asal Jerman-Austria bernama Michael Haneke memang lekat akan film kontroversialnya, terbukti dalam The White Ribbon (2009). Film berlabel drama misterinya satu ini berhasil menyabet Palme d’Or, terutama berkat naskahnya yang poetics dan mengancam, serta mengulik elemen horor sebagai subplotnya yang khas setelah film The Piano Teacher (2001). Selain itu, film satu ini dapat dikategorikan horor, karena filmnya mengambil konsep layaknya film horor berhantu tanpa sosok hantu. Sebab, penontonnya diberikan visual serta scoring yang menghantui, lho.

Premis utama The White Ribbon mengisahkan tentang kejahatan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak-anak di sebuah desa fiksi Jerman Utara menjelang Perang Dunia I. Kejahatan tersebut meliputi perilaku kekerasan, hingga ketakutan akan rasa memberontak yang menyebabkan perasaan gelap bermunculan.

4. Parasite (2019)

Parasite dapat dipertimbangkan sebagai film bergenre horor, meski Bong Joon Ho sendiri melabelinya komedi hitam dan thriller. Hal ini dapat diulik setelah kamu menonton filmnya, karena terlihat jelas sang sineas mengeksplorasi satir kompleks serta revelansi kengerian akan kekuasaan. Bahkan, hadirnya suspens di segmen ketiganya menjadi sorotan utama, karena konsep subgenre horor thriller dimunculkan secara tiba-tiba atau menjadi kejutan tersendiri.

Menyabet Palme d’Or dan membuat geger sinefil pada masanya, film Korea Selatan satu ini juga terakui hingga memenangkan pernghargaan Best Picture di Oscar. Sinopsis singkat Parasite mengisahkan tentang keluarga Ki-taek (Song Kang-ho) beranggotakan empat orang pengangguran dengan masa depan suram menanti mereka.

Suatu hari, Ki-woo (Choi Woo-shik), anak laki-laki tertua mereka, direkomendasikan oleh sahabatnya agar Ki-woo menjadi guru les yang dibayar mahal. Dengan penuh restu serta harapan besar dari keluarga, Ki-woo menuju ke rumah keluarga Park untuk wawancara.

Setibanya di rumah Mr. Park (Lee Sun-kyun) pemilik perusahaan IT global, Ki-woo bertemu dengan Yeon-kyo (Cho Yeo-jeong), perempuan muda yang cantik di rumah itu. Setelah pertemuan itu, serangkaian kejadian dimulai.

5. Titane (2021)

Penuh perbincangan saat diumumkan kemenangannya dalam kategori Palme d’Or, Titane (2021) membawa serangakaian kontroversi dan isu feminisme dalam film bergenre horor thriller. Julia Ducournau sukses menawarkan konsep segar dalam subgenre body-horror, bahkan ia berani mengambil referensi isu akan hal-hal sensitif dan mengemasnya secara eksplisit, maka tak heran jika kritikus mengakui karyanya satu ini.

Selain itu, kamu ditawarkan visual kekerasan yang nonstop di sepanjang durasi, bahkan siap membuat kamu gigit jari. Tak lupa, Neon berkotribusi sebagai distributor filmnya, hal ini menambah demand akan penontonnya pada saat perilisannya.

Titane berkisah tentang Alexia (Agathe Rousselle) mengalami kecelakaan mobil saat kecil akibat kecerobohan ayahnya. Akibat kecelakaan tersebut, kepalanya harus ditanam pelat titanium, ia tumbuh dewasa menjadi penari dan terlibat dalam serangkaian tindak kejahatan. Suatu saat, ia dihamili oleh mobil Cadillac antik dan melarikan diri serta mengubah penampilannya agar tidak dikenali lagi.

Film horor thriller yang memenangkan kategori Palme d’Or di Cannes di atas menjadi pembuktian bagi sejumlah orang yang selalu meragukan kualitas genre horor itu sendiri. Selain menawarkan kualitas dan inovasi berbeda, film-film tersebut membawa gebrakan baru serta original, maka jelas kritikus menyukai hal ini, ditambah penuhnya kontroversi yang dibawakan dalam tiap rilisannya.

Perlu diketahui, keempat film horor thriller di atas, selain Titane, tak sepenuhnya memiliki label horor, karena sineas atau pihak produksi tak memberikan genre horor thriller pada tagar genrenya. Namun, berkat elemen yang dibawakan berbau subgenre horor thriller, tentunya filmnya dapat masuk kategori horor atau biasa disebut horror-adjacent.

Nah, itu tadi kelima film horor thriller yang berhasil memenangkan Palme d’Or di Cannes dan wajib kamu coba marathon di waktu luang jika beberapa rekomendasinya belum kamu tonton. Jadi, sudah nonton yang mana saja, nih?

5 Rekomendasi Trilogi Film Horor Terbaik, Menyeramkan!

Baca terus artikel kami di GoogleNews

No More Posts Available.

No more pages to load.