5000 Rebana Meriahkan Acara Santri Kutim Bersalawat II, Poniso: Pemerintah Sepenuhnya Mendukung

oleh -471 views
oleh

SANGATTA – Ribuan suara rebana bergema di Folder Ilham Maulana, Sangatta Utara, Sabtu malam (26/10/2024), menandai kemeriahan acara “Santri Kutim Bersalawat II”.

Sebanyak 5.000 alat musik rebana dimainkan secara serempak dalam parade besar yang menjadi puncak acara peringatan Hari Santri di Kutai Timur (Kutim), menyajikan nuansa religius dan persatuan di kalangan masyarakat.

Acara ini dibuka oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kabupaten (Pemkesra Seskab) Kutim Poniso Suryo Renggono, yang hadir mewakili Pj Bupati Kutim H M Agus Hari Kesuma.

Dalam sambutannya, Poniso menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung kegiatan keagamaan yang mempererat jalinan kebersamaan dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di Kutim.

“Pemerintah sepenuhnya mendukung kegiatan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat Kutai Timur,” tegasnya.

Baca Juga :  Pemkab Tinjau SMA 2 Dan GOR Menjadi Tempat Isoman Terpusat

Berbagai tokoh agama turut hadir dalam perhelatan ini, termasuk Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kutim Sismanto dan Ketua MD Muhammadiyah Kutim H Suyuti serta alim ulama. Selain itu, sejumlah perwakilan dari Forkopimda Kutim, serta Kadis Kominfo Persandian dan Statistik Kutim Ronny Bonar Hamonangan Siburian, ikut memeriahkan acara tersebut.

Selain mendapat dukungan dari pemerintah daerah, sejumlah perusahaan swasta dan organisasi Islam di Kutim juga turut berperan dalam menyukseskan acara ini, mulai dari penyediaan fasilitas hingga kontribusi untuk hadiah menarik bagi peserta dan penonton.

Sorotan utama malam itu adalah penampilan Gus Ilham Al Fatih, ulama muda asal Pasuruan yang memiliki keterbatasan penglihatan namun luar biasa dalam memimpin salawat.

Baca Juga :  PNS dan TK2D Kutim di Larang Keluar Daerah

Gus Ilham memimpin lantunan salawat bersama ribuan santri dan masyarakat yang hadir, menciptakan atmosfer yang sangat khusyuk. Ustaz Fatihul Jalil dari Nganjuk turut meramaikan dengan tausiyah yang menyentuh hati.

Kemegahan parade rebana juga diiringi oleh Grup Hadrah Anwarul Musthofa dari Bontang, yang tampil dengan harmoni dan kekompakan, menambah kesan meriah pada malam kegiatan ini. Rebana yang dimainkan oleh ribuan santri dan masyarakat tidak hanya menjadi hiburan, namun juga menjadi simbol kekompakan dan persatuan umat Islam di Kutim.

Sebagai bentuk apresiasi, panitia acara menyediakan berbagai hadiah menarik untuk para peserta dan penonton yang beruntung, dengan hadiah utama berupa paket umrah.

Baca terus artikel kami di GoogleNews