Sangatta – Anggota DPRD Kutim, Akbar Tanjung, mengatakan bahwa Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kutim telah menetapkan visi dalam sebuah rapat tertutup. Visi tersebut adalah pembangunan dengan fokus pada hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang maju, inklusif, dan berkelanjutan untuk menghadirkan pembangunan yang mandiri, tangguh, modern, dan berdaya saing.
“Inklusif artinya menyeluruh, supaya pembangunan kita bisa adil, merata, dan relevan, sedangkan untuk berkelanjutan artinya ada keselarasan antara pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan,” jelas Akbar.
Ketua Fraksi PKS DPRD Kutim itu juga menegaskan pentingnya mempersiapkan Kutim menuju era pasca tambang. Menurutnya, hilirisasi SDA menjadi langkah strategis agar pembangunan tetap berlanjut dan lebih merata meski sektor tambang perlahan ditinggalkan.
“Walaupun pasca tambang belum terjadi sekarang, kita harus mempersiapkan itu dengan pusat hilirisasi SDA agar pembangunan kita nantinya lebih merata,” tambahnya.
Akbar, yang juga Anggota Komisi B DPRD Kutim, menggarisbawahi pentingnya infrastruktur dasar, termasuk akses listrik, dalam mendukung pembangunan. Ia berkomitmen untuk mendorong pembahasan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) agar masyarakat di daerah terpencil dapat menikmati listrik.
“Listrik memang bukan kewenangan daerah, tapi kita perlu bicara dan upayakan agar seluruh wilayah bisa menikmati fasilitas ini,” pungkasnya. (Adv)