SANGATTA, KUTIMPOST.COM – Ardiansyah Hadiri Pelantikan Pengurus Dekranasda Kutim. Pelantikan ini berdasarkan SK Dekranasda Kutim Nomor : 15/DEKRAN.KALTIM/SK tanggal 14 Juni 2021, tentang Pengangkatan Pengesahan Pengurus Dekranasda Kabupaten Kutai Timur (Kutim), oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kutai Timur (Kutim) Ny Hj Siti Robiah Ardiansyah.
Hadir dalam kegiatan ini Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman, Wabup Kasmidi Bulang, Sekda Irawansyah, Ketua Dekranasda Kaltim Hj Norbaiti Isran Noor, Forkopimda Kutim, Perwakilan OPD dan stakeholder lainnya.
Dalam sambutannya Ketua Dekranasda Kaltim Hj Norbaiti menyampaikan, bahwa Dekranasda Kaltim berupaya membantu menumbuh kembangkan industri kerajinan dan kecintaan masyarakat, terhadap produk lokal dengan cara membangun kesadaran masyarakat untuk membeli produk lokal.
“Tantangan kedepan cukup berat sehingga diharapkan Dekranasda mampu menggali dan mengembangkan produk kerajinan agar lebih kreatif dan inovatif,” jelas Norbaiti.
Dikatakannya Dekranasda Kaltim mempunyai tiga fokus kerja yaitu membina pengrajin tenun, membina pembuat anyaman dan mengembangkan UKM makanan.
“Kita fokus di tiga itu saja, hal ini apabila dikembangkan akan menjadi banyak produk unggulan di Kaltim,” ungkapnya.
Ardiansyah Hadiri Pelantikan Pengurus Dekranasda Kutim
Sementara itu dikesempatan yang sama Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman menyampaikan, dari konfigurasi kepengurusan yang baru dilantik tadi semua lini ada. Dirinya mengharapkan nantinya pengurus ini bisa membantu Dekranasda Kutim untuk lebih dikenal di masyarakat dan mampu masuk dan bersaing di pasar lokal, regional maupun internasional.
“Diharapkan Dekranasda Kutim mampu mengangkat produk-produk olahan dari masyarakat dan mampu bersaing ditingkat lokal, Regional bahkan melaju ke tingkat nasional,” ujar Ardiansyah optimistis
Dirinya mengatakan UMKM wajib didorong dan dibantu, tidak hanya dari sisi pembiayaan tapi juga dari sisi kualitas agar dapat lebih ditingkatkan.
Terakhir Bupati Kutim ini Mengharapkan Dekranasda dapat lebih memberikan peluang kepada pelaku usaha dan pengrajin untuk lebih berproduksi.
“Berproduksi paling tidak memberikan nilai ekonomi bagi keluarga maupun kelompok sehingga memberikan dampak secara mikro maupun makro ekonomi terhadap pengembangan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi daerah, provinsi maupun negara,” tutup Ardiansyah. (adv)
