Banjir Muara Ancalong Bikin Akses Utama Lumpuh

oleh -346 views
oleh
Banjir Muara Ancalong

SANGATTA, KUTIMPOST.COM – Banjir Muara Ancalong Bikin Akses Utama Lumpuh. Sejumlah desa di Kecamatan Muara Ancalong, Kutai Timur (Kutim), Kaltim, dalam beberapa hari terakhir tergenang banjir hingga membuat akses jalan utama di daerah itu terputus. Akibatnya, warga beraktifitas keluar kampung menggunakan jasa dari perahu nelayan setempat.

“Untuk saat ini akses yang dipakai warga keluar masuk daerah, beralih menggunakan perahu,” ucap Camat Muara Ancalong, Sabran, Rabu (19/5/2021).

Sabran mengungkapkan, titik banjir yang terdampak antara lain, Desa Long Tesak, Gemar Baru, Long Nah, Muara Dun, Teluk Baru, Kelinjau Ilir, Kelinjau Ulu, dan Desa Senyiur. Sementara satu desa lainya, yakni Desa Lompoq Baru aman dari banjir karena berada di daerah pengunungan.

Baca Juga :  BPBD Kutim Ikuti Lomba Karhutla se Kaltim di KRU Samarinda

“Desa Lompoq Baru berada di daerah pengunungan jadi untuk perkampungan tidak terendam banjir, hanya saja untuk akses keluar ke daerah kecamatan itu yang sulit,” tuturnya.

Terkait upaya evakuasi, Sabran mengatakan, tak ada bentuk demikian karena belum ada rumah warga yang tenggelam, hanya berupa banjir yang membuat aktifitas masyarakat terhambat.

Adapun daerah yang paling terdampak banjir, Sabran menyebut yakni Desa Teluk Baru dan Desa Gemar Baru. Ketinggian air dari rumah warga sekitar 10 cm. “Tetapi untuk saat ini sudah surut,” terangnya.

Soal hujan tersebut, Sabaran menyatakan, mulai terasa sejak pasca lebaran. Hanya saja tidak langsung banjir dan menggenangi pemukiman warga. Banjir terjadi disebutkan karena kiriman air dari hulu Sungai Muara Wahau dan Sungai Kelinjau.

“Banjir parah terjadi sejak tiga hari ini,” jelasnya.

Baca Juga :  Bupati Hadiri Rapat Paripurna Ke 22 Di DPRD Kutim

Berkaitan dengan jumlah warga yang terdampak banjir, kata Sabran, masih dalam proses pendataan. Proses pendataan membutuhkan sedikit waktu lantaran akses desa ke desa lainnya terbilang cukup jauh, terlebih dalam kondisi banjir yang membuat jalan utama di daerah itu terganggu.

“Jadi tempat kami untuk BPBD itu sudah melakukan pendataan di setiap desa, masing-masing,” imbuhnya.

Sabran menjelaskan, saat ini pihaknya telah melakukan berbagai persiapan dan menyiapkan posko di kecamatan dalam mengantisipasi apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Kita tetap melakukan pemantauan apabila terjadi cuaca ekstrim, ya kita akan melakukan langkah-langkah seperti itu,” paparnya. (adv)