Deklarasikan GPHS, Rudy Mas’ud Optimis Raih Suara Tinggi di Kutim

oleh -511 views
oleh

KUTIMPOST.COM, SANGATTA – Gerakan Pemenangan Harum Seno (GPHS) Kutai Timur (Kutim) resmi dikukuhkan dan dideklarasikan oleh Rudy Mas’ud yang merupakan Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

Acara tersebut dihadiri oleh ratusan relawan dari 77 organisasi yang ada di Kutim dan berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara, Sabtu (24/8/2024).

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas antusiasme warga di Kutai Timur ini. Kami berharap perjuangan kami untuk Kalimantan Timur, khususnya Kutai Timur, dapat mengantarkan kita menuju generasi emas yang tidak hanya melambangkan kemakmuran, tetapi juga kejayaan,” kata Rudy usai kegiatan.

Baca Juga :  Besaran Zakat Fitrah dan Fidyah 1441 H, Kutai Timur

Rudy mengatakan bahwa dengan kekuatan tim relawan yang solid, pasangan yang mengusung jargon Generasi Emas (GEMAS), Rudy Mas’ud dan Seno Aji mampu memperoleh suara yang cukup menjanjikan di Kabupaten Kutai Timur.

“Insyaallah, kami menargetkan paling tidak 50% + 1 suara di Kutai Timur untuk bisa memenangkan kompetisi Pilkada nanti di Kalimantan Timur,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kekayaan yang dimiliki oleh Kutim sangat banyak, salah satunya adalah batubara. Rudy juga menerangkan bahwa produksi batubara terbesar Provinsi Kaltim berada di Kabupaten Kutai Timur.

“60 persen lebih produksi batu bara ada di Kalimantan Timur terkhusus Kutai Timur tentu yang kita inginkan adalah kesejahteraan seperti di spanduk GEMAS, Generasi Emas,” ungkapnya.

Baca Juga :  Warga Keluhkan Minimnya Penerangan di Jalan Yos Sudarso 2 Sekitar Gang Masjid

Rudy Mas’ud juga menegaskan komitmennya untuk fokus pada pengendalian lingkungan dalam penambangan, serta memastikan bahwa dana bagi hasil dari sumber daya alam dikelola secara transparan dan efektif. Dengan pengelolaan yang baik, ia berharap kesejahteraan masyarakat Kutai Timur dapat tercapai.

“Saya pribadi ke depannya akan mengajukan agar kontrol tidak lagi di pusat, tetapi real-time di kabupaten/kota seluruh Kalimantan Timur, supaya dana bagi hasil bisa maksimal,” pungkasnya. (hf)

Baca terus artikel kami di GoogleNews