DPRD Kutim Soroti Robohnya Gedung Perpustakaan SDN 009 Rantau Pulung

oleh -80 Dilihat
oleh
DPRD Kutim Soroti Robohnya Gedung Perpustakaan SDN 009 Rantau Pulung
Anggota DPRD Kutim, Syaiful Bakhri, saat meninjau lokasi SDN 009 Rantau Pulung.

KUTIMPOST.COM, Rantau Pulung – DPRD Kutim Soroti Robohnya Gedung Perpustakaan SDN 009 Rantau Pulung. Anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Syaiful Bakhri meninjau langsung lokasi gedung perpustakaan SDN 09 Desa Mukti Jaya, Kecamatan Rantau Pulung, Minggu (9/11/2025) pagi.

Kunjungan dilakukan untuk melihat kondisi bangunan sekaligus menindaklanjuti laporan masyarakat dan pihak sekolah atas robohnya fasilitas pendidikan tersebut.

Dalam peninjauan tersebut, Syaiful Bakhri didampingi Kepala Sekolah SDN 09, Isna. Bangunan perpustakaan yang baru dibangun itu diketahui rata dengan tanah setelah mengalami kerusakan bertahap sejak diterjang angin kencang dan hujan deras pada 5 November 2025.

Kepala Sekolah SDN 09, Isna, menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, atap bangunan lebih dulu terlepas dan terpental hingga sekitar 20 meter dari lokasi. Disusul robohnya sebagian dinding bagian depan. Dua hari kemudian, sisa bangunan yang masih berdiri ikut runtuh hingga rata dengan tanah.

“Pembangunan perpustakaan ini merupakan program dari Dinas Pendidikan Kutim. Kami tidak mengetahui apakah ini berasal dari aspirasi atau pokok pikiran anggota DPRD Kutim,” jelas Isna.

Menanggapi kondisi tersebut, Syaiful Bakhri selaku anggota Komisi D DPRD Kutim yang membidangi pendidikan menyatakan keprihatinannya. Ia menilai, meski kejadian dipicu cuaca ekstrem, ditemukan sejumlah pekerjaan yang diduga tidak sesuai spesifikasi teknis bangunan.

“Dari hasil peninjauan, ada beberapa bagian bangunan yang tidak memenuhi standar. Hal ini menyebabkan bangunan mudah rusak meski diterpa angin dan hujan,” tegasnya.

Syaiful juga mengungkap bahwa bangunan sekolah yang baru rampung itu sebelumnya telah menunjukkan tanda-tanda kerusakan. “Tembok sudah terlihat retak dan atap bocor padahal bangunan masih baru selesai,” tambahnya.

DPRD Kutim meminta agar Dinas Pendidikan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembangunan infrastruktur sekolah, terutama pada aspek pengawasan kualitas pekerjaan kontraktor. Ia juga menegaskan perlunya perbaikan agar aktivitas belajar siswa tidak terganggu.

“Ini harus menjadi pembelajaran. Pembangunan fasilitas pendidikan harus sesuai standar karena menyangkut keselamatan dan masa depan anak-anak kita,” tutur Syaiful.

DPRD berencana menindaklanjuti temuan tersebut dalam rapat bersama Dinas Pendidikan untuk memastikan perbaikan dan mencegah kejadian serupa terulang. (Adv)

Baca terus artikel kami di GoogleNews

No More Posts Available.

No more pages to load.