KUTIMPOST.COM – Full English breakfast atau sarapan khas Inggris telah menjadi ikon kuliner yang dikenal luas di berbagai belahan dunia. Hidangan sarapan lengkap ini bukan hanya menggugah selera, tetapi juga menyimpan kisah panjang tentang perjalanan budaya dan tradisi masyarakat Inggris sejak berabad-abad lalu.
Menurut laporan Pot Kettle Black Ltd., akar dari hidangan ini dapat ditelusuri hingga masa Anglo-Saxon. Kala itu, sarapan biasanya berupa bubur gandum sederhana.
Namun, setelah Invasi Norman pada tahun 1066, menu sarapan di Inggris mulai berkembang dengan tambahan daging, roti, dan keju.
Perubahan tersebut menjadi dasar terbentuknya English breakfast yang lebih kaya dan mewah, sebagaimana dijelaskan oleh English Breakfast Society.
Pada abad ke-14 hingga ke-15, kalangan bangsawan Inggris menyusun sarapan dalam bentuk jamuan terstruktur, lengkap dengan berbagai pilihan daging, roti, dan minuman.
Hidangan ini awalnya menjadi simbol status sosial, tetapi seiring berkembangnya transportasi dan distribusi bahan makanan, sarapan ala bangsawan itu mulai dikenal masyarakat luas.
Memasuki era Victoria pada abad ke-19, Full English breakfast semakin identik dengan prestise sosial. Hidangan ini tidak hanya tersaji di hotel-hotel mewah, tetapi juga merambah ke kehidupan sehari-hari masyarakat umum, menjadikannya bagian penting dari rutinitas pagi di Inggris.
Komponen khas Full English breakfast, seperti sosis, bacon belakang, telur, tomat panggang, jamur, roti panggang, baked beans, dan black pudding, masing-masing memiliki nilai sejarah.
English Breakfast Society mencatat bahwa black pudding, misalnya, telah menjadi bagian dari tradisi kuliner Inggris selama berabad-abad.
Keberagaman budaya Inggris juga turut memperkaya hidangan ini. Pengaruh Irlandia dan Skotlandia menghadirkan variasi tambahan, seperti soda bread atau potato farls di beberapa wilayah.
Pada abad ke-20, munculnya kafe-kafe sederhana yang populer disebut “greasy spoon” membuat Full English breakfast semakin merakyat.
English Breakfast Society menyebut, kafe-kafe tersebut menjadikan hidangan ini lebih terjangkau dan akrab di kalangan pekerja maupun pelancong.
Keseriusan menjaga tradisi kuliner ini terlihat dari berdirinya English Breakfast Society pada tahun 2012. Organisasi tersebut bahkan mencanangkan English Breakfast Day setiap 2 Desember untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan kuliner khas Inggris.
Meski kerap dianggap sebagai sarapan berat dan kurang sehat, versi modern Full English breakfast kini menawarkan pilihan lebih ringan tanpa menghilangkan esensi tradisionalnya.
Seperti dicatat Pot Kettle Black Ltd., hal ini menunjukkan bahwa hidangan ini mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, namun tetap mempertahankan identitasnya.
Dengan sejarah panjang, keberagaman isi, serta makna budayanya, Full English breakfast tidak hanya sekadar menu sarapan, melainkan juga cerminan evolusi sosial dan budaya masyarakat Inggris dari abad pertengahan hingga masa kini. (*)