Kutim – Pengurus Cabang Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kutai Timur menegaskan komitmennya menjaga integritas pers dan profesionalisme media di daerah.
Organisasi ini memastikan seluruh perusahaan pers dan wartawan yang bernaung di dalamnya bekerja sesuai koridor hukum serta memegang teguh etika jurnalistik.
Ketua JMSI Kutim, Fatriansyah, mengatakan kepatuhan terhadap standar profesi merupakan fondasi utama organisasi.
“Kami ingin memastikan setiap media anggota mematuhi aturan, mulai dari standar verifikasi berita hingga penerapan Kode Etik Jurnalistik,” katanya di Sangatta, Minggu, 23 November 2025.
Menurut Fantriansyah, profesionalisme pekerja media menjadi kunci agar publik menerima informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena itu, JMSI Kutim rutin menggelar pendampingan dan evaluasi internal guna meningkatkan kualitas kerja anggotanya.
Ifan sapaan akrabnya juga menekankan pentingnya kolaborasi antarpemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk membangun ekosistem informasi yang sehat.
“Media tidak boleh berjalan sendiri. Ada tanggung jawab sosial yang harus dijaga,” ujarnya.
Fantriansyah mengimbau seluruh anggota JMSI Kutim menjaga integritas pemberitaan, tidak memproduksi hoaks, tidak bersikap provokatif, dan menghindari tindakan yang merugikan pihak mana pun.
Ia memastikan, apabila ditemukan perilaku tidak profesional di lapangan, hal itu bukan berasal dari media atau wartawan yang tergabung dalam JMSI Kutim.
JMSI Kutai Timur menaungi sejumlah perusahaan pers berbasis digital yang aktif melakukan peliputan dan publikasi informasi di wilayah tersebut.
Organisasi ini menempatkan akurasi serta kepatuhan etis sebagai syarat utama untuk menjaga marwah jurnalistik di tengah banjir informasi digital.
