Kunjungi Lokasi Budidaya Maggot, Wabup Kasmidi: Metode Efektif dalam Mengelola Sampah Organik

oleh -662 views
oleh

Sleman – Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang, yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Forum Multi Stakeholder Corporate Social Responsibility (MSH CSR), bersama dengan peserta Rapat Koordinasi (Rakor) Perencanaan dan Pengembangan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSL), melakukan kunjungan ke tempat budidaya maggot yang terletak di Jalan Ketingan, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, pada Rabu (22/5/2024).

Kunjungan ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kutai Timur, Joni, dan disambut langsung oleh Lurah Tirtoadi, Mardiharto. Hadir pula dalam acara tersebut beberapa perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan dari sektor perbankan dan perusahaan yang beroperasi di Kutai Timur.

Mardiharto menjelaskan bahwa budidaya maggot merupakan salah satu upaya edukasi dalam pengelolaan sampah. Menurutnya, maggot sangat efektif dalam mendaur ulang sampah, terutama sampah organik, yang kemudian dapat diubah menjadi pupuk kompos.

Baca Juga :  BKPSDM Kutim Tunggu Jadwal BKN Dalam Pelaksanaan CPNS

“Maggot ini sebagai pengurai sampah organik. Sehingga bisa dipilih sebagai mengatasi solusi sampah organik, maggot memiliki kecepatan yang luar biasa sebagai pengurai. Maggot bisa mengurai sampah organik menjadi kompos dengan cara memakan sampah organik dan kotorannya menjadi pupuk kompos,” paparnya.

Ditempat yang sama, Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang mengatakan bahwa Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) merupakan salah satu metode yang dianggap efektif dalam mengelola sampah organik.

“Di Kutai Timur sudah ada, namun sampah-sampah untuk maggot itu masih kekurangan. Kedepannya, untuk mengembangkan ini harus benar-benar di studikan dengan baik,” ujar Wabup.

Baca Juga :  Bupati Kutim Minta Perusahaan Berpartisipasi di TMMD Ke-117

Kasmidi Bulang menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung petani di Kutai Timur yang ingin memulai budidaya maggot.

“Yang pasti, Pemkab Kutim dan pengurus MSH CSR Kutim merasa bangga bisa hadir di tempat ini. Banyak pelajaran berharga yang bisa didapatkan,” pungkasnya.

Kunjungan ini menjadi salah satu langkah konkret dalam upaya pengelolaan lingkungan dan pengembangan teknologi ramah lingkungan di Kutai Timur.

Untuk diketahui, Maggot BSF, yang merupakan larva dari lalat besar berwarna hitam, dapat menguraikan sampah organik menjadi pupuk kompos dalam rentang waktu yang relatif singkat. (Adv)

Baca terus artikel kami di GoogleNews