Samarinda – Sekretaris Kabupaten Kutai Timur (Seskab Kutim), Rizali Hadi, menyatakan bahwa terdapat empat aspek mendasar yang harus diprioritaskan dalam pembangunan daerah. Aspek-aspek tersebut meliputi akses jalan, air bersih, listrik, dan jaringan telekomunikasi.
Hal itu disampaikan Seskab Rizali Hadi, saat mengahdiri acara Monitoring dan evaluasi Sistem Pengolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional (SP4N) – Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (LAPOR), yang digelar oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandiaan (Diskominfo Staper) Kutim, di Grand Ballrom, Hotel Aston, Samarinda, Kamis (17/5/2024).
Mengenai pembangunan jaringan telekomunikasi, Seskab Rizali Hadi mengakui bahwa hal ini merupakan tantangan bagi Diskominfo Staper Kutim untuk terus memenuhi kebutuhan masyarakat akan jaringan telekomunikasi. Terdapat beberapa daerah yang sulit untuk dikembangkan jaringannya, seperti Taman Nasional Kutai (TNK) dan kawasan kehutanan.
“Jika keempat persoalan ini sudah terpenuhi, saya yakin ciri khas masyarakat perkotaan akan terpenuhi di Kutim,” ujar Seskab Rizali Hadi.
Di tahun ini, sambung Rizali, dalam rangka pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, dirinya ingin fokuskan kepada desa untuk mengajukan usulan yang berkaitan dengan pemenuhan jalan.
“Isnyahallah Bupati sudah setuju, di anggaran perubahan ini kita akan bantu desa Rp 1 miliar satu desa, untuk akselerasi pembangunan jalan. Kita bayangkan Kutim ini pembangunan jalannya terhubung semua dengan baik, maka perekonomian desa itu akan baik,” kata Rizali.
“Ke depannya jika ini sudah bisa dipahami, terkait dengan unggulan-unggulan yang ada di masyarakat, insyahAllah ekonomi kita akan merangkak. Karena setiap Musrenbang, yang selalu menjadi masalah atau usulan itu adalah jalan. Jadi konsepnya membangun dari bawah,” jelasnya.
Terkait dengan monitoring SP4N LAPOR, sambung Rizali, apabila ada persoalan kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM), harus ditambah. Begitu pula dengan peningkatan kualitas SDM.
“Ke depannya, di era SPBE memang menjadi perhatian. Seperti SP4N LAPOR, di tahun sebelumnya untuk nilai skor SPBE kita cukup ada peningkatan, hanya permasalahan ada data tidak disampaikan atau dilaporkan,” pungkasnya.
Rizali berharap ke depannya dapat meminimalisir laporan pengaduan dari masyarakat terkait layanan publik, mengingat banyak sektor yang perlu dilayani. Ia juga meminta perangkat daerah terkait untuk segera menindaklanjuti laporan atau aduan masyarakat.
“Berikutnya segera kita benahi jaringan komunikasi, jika berkaitan dengan anggaran akan kita segera kita benahi. Dan memang menjadi sebuah keharusan di era digitalisasi ini, kita memenuhi jaringa telekomunikasi,” tutupnya. (Adv)