Ibu Hamil Suka Makan Makanan Cepat Saji Tingkatkan Risiko Kesehatan pada Bayi

oleh -795 views
oleh
Ibu Hamil

KUTIMPOST.COM – Ibu Hamil Suka Makan Makanan Cepat Saji Tingkatkan Risiko Kesehatan pada Bayi. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa ibu hamil yang terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan atau makanan cepat saji selama kehamilan membuat bayinya berisiko lebih besar.

Selain lemak dan kalori, efek ini berasal dari bahan kimia yang biasa ditemukan pada burger dan kentang goreng, menurut penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Washington yang diterbitkan bulan lalu di International Environment.

Bahan kimia ini, yang dikenal sebagai ftalat, sering kali dilepaskan dari kemasan makanan cepat saji atau sarung tangan plastik pekerja dan telah dikaitkan dengan autisme, ADHD, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.

Baca Juga :  Bukan Akibat Mandi Kurang Bersih, Leher Menghitam Ternyata Gejala Penyakit

Ketika makanan terkontaminasi mikroba berukuran kecil tersebut, obat dapat masuk ke aliran darah ibu hamil.

Penulis senior Dr. The New York Post melaporkan bahwa Sheela Sathyanarayana, seorang dokter anak di UW Medicine.

Ketika disurvei terhadap 1.031 wanita hamil pada trimester kedua kehamilannya, para peneliti menemukan bahwa tingginya konsumsi makanan olahan dikaitkan dengan tingginya konsentrasi salah satu penyakit jantung paling umum dan berbahaya.

Para peneliti memperingatkan bahwa selain makanan cepat saji seperti kentang goreng, roti burger, dan minuman ringan, campuran kue juga bisa berbahaya.

“Kami tidak menyalahkan perempuan hamil di sini,” kata peneliti Brennan Baker. “Kita perlu menyerukan kepada produsen dan pembuat undang-undang untuk memberikan alternatif [terhadap pengolahan dan pengemasan makanan], dan alternatif yang mungkin tidak diperkenalkan.”

Baca Juga :  Habiskan Liburan Bareng Anak, Obat-Obatan Ini Pastikan Dibawa

Saat ini, Sathyanarayana menyarankan ibu hamil untuk sebisa mungkin menghindari makanan cepat saji dan makanan olahan.

Sebaiknya, mereka memilih buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, dan menu sarapan yang terbuat dari buah-buahan organik seperti kurma, bukan lemak dan gula.

“Temukan jumlah kecil dan pastikan Anda memahami apa yang terjadi,” katanya.

Sebuah penelitian yang tidak terkait juga menemukan bahwa anak laki-laki yang lahir dari ibu yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes.