Anggota DPRD Kutim Berikan Tanggapan Terkait Keberadaan Badut di Persimpangan Lampu Merah Sangatta

oleh -1144 Dilihat
oleh

Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Novel Tyty Paembonan, menyampaikan tanggapannya terkait masih adanya badut-badut yang sering berada di persimpangan lampu merah di Kota Sangatta. Menurutnya, keberadaan badut-badut tersebut mengganggu ketertiban umum dan membahayakan para pengguna jalan.

Saat ditemui awak media di Gedung DPRD Kutim, Bukit Pelangi, pada Kamis (16/05/2024), Novel mengatakan bahwa menertibkan badut-badut ini adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah (Pemda). Ia menegaskan bahwa pemerintah harus menciptakan lingkungan yang tertib, aman, dan nyaman bagi semua.

“Tanggungjawab pemerintah untuk mendekati dan membina mereka, jangan dikasih uang tapi kasih peluang. Pemerintah harus tegas, jangan ada lagi badut-badut yang berkeliaran di jalan umum,” ucap dr Novel.

Politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini mengungkapkan pentingnya pendekatan humanis kepada para badut tersebut untuk memahami masalah yang dihadapi dan memberikan solusi yang terbaik.

“Kalau mereka mau di bina, baik itu melalui Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) atau apapun pembinaan lainnya, segera dimasukkan, sehingga mereka bisa berusaha. Saya yakin di Kutai Timur ini, hanya orang malas saja yang tidak bisa hidup,” tegasnya.

Melihat para badut di persimpangan lampu merah, Novel merasa empati dan kasihan, namun ia menekankan bahwa solusi jangka panjang harus dicari agar masalah ini tidak berlanjut dan berdampak lebih buruk.

“Saya rasa kita sepakat itu harus ditertibkan, tetapi dilakukan dengan cara-cara yang humanis. Harus tanggung jawab pemerintah mencari jalan keluar dan solusi, agar mereka bisa hidup mandiri,” pungkasnya. (Adv)

Baca terus artikel kami di GoogleNews

No More Posts Available.

No more pages to load.