Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, Laut Merah menghadapi krisis logistik akibat serangan pasukan Houthi. Konsultan rantai pasokan maritim Sea-Intelligence telah memperingatkan bahwa gangguan logistik di Laut Merah mencapai tingkat terburuk yang pernah terjadi pada awal pandemi Covid-19.
Intelijen Maritim memperkirakan 10 persen armada dunia saat ini tidak berfungsi karena krisis logistik di Laut Merah.
Tesla, Volvo dan Michelin termasuk di antara perusahaan multinasional yang baru-baru ini mengumumkan akan menghentikan produksinya karena sulitnya mengangkut bahan mentah dari Laut Merah.
Raksasa furnitur Swedia Ikea juga memperingatkan bahwa pengecer Inggris Next dan Crocs menahan produknya.
Mengingat besarnya dampak krisis logistik di Laut Merah, seberapa pentingkah kawasan ini bagi perdagangan global?
Laman Global Triad Jumat (19/1/2024) Laut Merah terhubung dengan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, Terusan Suez, dan memiliki jalur alternatif di sekitar Tanjung Harapan.
Laut Merah dan Terusan Suez mempunyai kepentingan strategis yang besar dan berperan penting dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi banyak negara.
Letak Laut Merah juga sangat strategis karena terletak di antara benua Asia dan Afrika, serta berbatasan dengan Timur Tengah, Eropa, dan Asia.
Letak Laut Merah penting karena merupakan perbatasan alami antara pantai timur Afrika dan pantai barat Jazirah Arab serta merupakan jalur penting pengangkutan minyak ke Terusan Suez di selatan melalui Bab el Mandeb. .
Selama minyak masih menjadi sumber energi utama dunia, jalur pelayaran ini akan menjadi jalur penting bagi pengangkutan minyak Teluk Persia.
Selain perdagangan, kawasan ini telah menjadi lokasi konflik dan persaingan regional karena merupakan jalur navigasi penting antara militer suatu negara dan basis global.
Wilayah Laut Merah menjadi semakin penting secara ekonomi karena cadangan minyak dan logam mulianya yang besar.
Selain itu, sejumlah besar seng, tembaga, perak, emas, dan mineral lain seperti kadmium, kobalt, dan hidrokarbon telah ditemukan di kedalaman Laut Merah yang terisolasi.
Setiap kapal yang berlayar melalui Terusan Suez menuju Samudera Hindia harus melewati Selat Bab al-Mandab dan Laut Merah.
Terusan Suez merupakan jalur laut tercepat antara Asia dan Eropa dan penting untuk transportasi minyak dan gas alam cair (LNG), dikutip BBC, Jumat, 19/19/2024.
Pada paruh pertama tahun 2023, sembilan juta barel minyak per hari akan diangkut melalui Terusan Suez, menurut perusahaan analisis komoditas Vortexa.
Dalam kondisi normal, 17.000 kapal melewati Terusan Suez setiap tahunnya. Artinya 12 persen perdagangan dunia melewati Laut Merah
Produk-produk ini bernilai luar biasa $1 triliun
Menurut analis di S&P Global Market Intelligence, hampir 15 persen impor ke Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara dikirim melalui laut dari Asia dan Teluk Persia.
21,5% di antaranya adalah minyak sulingan dan lebih dari 13% adalah minyak mentah.
Tapi ini bukan hanya tentang minyak. Kapal kontainer di Laut Merah dan Terusan Suez membawa segala jenis barang konsumsi di toko-toko, termasuk televisi, pakaian dan peralatan olahraga.