SANGATTA – Reformasi kepegawaian terus bergulir dan membawa perubahan besar terhadap pola pembinaan karier ASN di Kutai Timur (Kutim). Kepala BKPSDM Kutim, Misliansyah menjelaskan bahwa jalur fungsional kini memberikan peluang peningkatan karier lebih progresif dibanding struktur lama yang sangat bergantung pada formasi eselon.
Ia mencontohkan hambatan yang dulu kerap dialami pegawai senior.
“Contoh walaupun pangkat tinggi contohnya IVa dan pendidikan cukup, apabila tidak ada jabatan struktural setingkat eselon III, maka tidak akan bisa naik,” ungkapnya.
Pada jabatan fungsional, peningkatan jenjang karier dapat ditempuh hingga tingkat ahli utama. Bahkan dapat membuka peluang menduduki jabatan struktural tinggi jika pangkat dan kinerja memenuhi syarat.
“Perpindahan jabatan dari fungsional, contohnya dari fungsional ahli muda bisa menduduki jabatan struktural eselon IIIa jika pangkat mencukupi atau jika sudah ahli utama bisa langsung dipindah menjadi eselon IIIa,” jelasnya.
Transformasi ini menegaskan bahwa pemerintah tidak lagi membangun birokrasi berbasis hierarki kekuasaan, tetapi kompetensi teknis yang berorientasi hasil.
Selain mendorong pemerataan kesempatan, jalur fungsional juga memperkuat kesejahteraan ASN melalui peningkatan tunjangan berbasis nilai jabatan.
Misliansyah berharap seluruh aparatur menguatkan integritas dan terus mengembangkan kemampuan profesional. Reformasi ini, ujarnya, akan membentuk birokrasi yang lebih modern, produktif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dengan semakin terukurnya mekanisme karier dan peningkatan kapasitas SDM, layanan publik di Kutim diharapkan mengalami peningkatan signifikan dari sisi kualitas, ketepatan, dan akuntabilitas. (ADV)
