Sangatta – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berupaya mengejar target-target pembangunan di penghujung tahun 2024. Salah satu indikator yang menjadi fokus perhatian adalah progres fisik dari proyek-proyek yang telah dilaksanakan.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Kabupaten (Sekkab) Kutim, Insan Bowo Asmoro, menyampaikan bahwa hingga saat ini capaian pembangunan fisik telah mencapai sekitar 60 persen.
“Yang jelas secara fisik, tapi kan monitoring ini kan lebih utama ke fisiknya, supaya kegiatan itu memang sudah dilaksanakan. Kalau realisasi keuangan kan tadi karena kendala SIPD, itu yang jadi persoalan. Tapi kalau fisik sudah berjalan, 60 persen berjalan semua,” ungkap Bowo saat diwawancarai.
Meskipun angka ini menunjukkan kemajuan yang signifikan, Bowo menekankan bahwa pengawasan terhadap pelaksanaan fisik tetap menjadi prioritas utama. Pemkab Kutai Timur, kata Bowo, lebih menekankan pada pelaksanaan fisik sebagai bagian dari upaya memastikan proyek yang sudah dimulai dapat berjalan sesuai rencana.
Namun, capaian tersebut tidak tanpa kendala. Salah satu hambatan utama dalam realisasi anggaran adalah masalah teknis yang muncul dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD). Masalah teknis ini memperlambat pencairan anggaran, yang berimbas pada kelancaran proyek.
“Namun, kalau bicara soal realisasi keuangan, itu menjadi persoalan utama karena ada kendala pada SIPD,” jelasnya.
Bowo juga mengungkapkan bahwa kendala administrasi ini mempengaruhi aliran dana yang diperlukan untuk melanjutkan pembangunan. Meskipun progres fisik sudah cukup baik, kendala di sisi keuangan ini membuat dana belum sepenuhnya terwujud, yang dapat mempengaruhi kelancaran proyek ke depannya. (Adv)