SANGATTA – Kehadiran Festival Pekan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kutai Timur (Kutim) 2025 tidak hanya menjadi wadah pamer karya, tetapi juga menjadi ruang pemberdayaan bagi generasi muda yang ingin berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah. Lapangan Alun-Alun Bukit Pelangi yang menjadi pusat kegiatan tampak dipadati pelaku usaha kreatif muda yang hadir membawa produk unggulan mereka.
Kabid Pengembangan Ekraf Dispar Kutim Ahmad Rifani menyampaikan bahwa Festival Ekraf merupakan hasil kolaborasi antar komunitas muda dan pemerintah daerah. Ia memastikan, subsektor kreatif yang tampil di event ini dipilih berdasarkan potensi unggulan yang berkembang di Kutim.
“Meski secara nasional ada 17 subsektor ekonomi kreatif, kami tampilkan yang paling siap dan punya kekuatan pasar di Kutim, seperti seni pertunjukan, kriya, desain, dan kuliner,” jelasnya.
Rifani juga menyebut bahwa event ini merupakan pemanasan untuk menguatkan daya saing Kutim di tingkat regional hingga nasional. Menurutnya, kreativitas anak-anak muda Kutim sudah layak bersaing dan butuh dukungan promosi yang lebih luas.
Selain pameran produk kreatif, pengunjung juga dapat menikmati berbagai atraksi komunitas, termasuk komunitas seni, desainer muda, serta pegiat musik indie Kutim. Ruang interaksi ini memberikan kesempatan besar bagi pelaku Ekraf pemula untuk bertemu konsumen potensial hingga mitra usaha.
Diharapkan, lewat festival ini pelaku kreatif semakin percaya diri memajukan produk lokal dan memperluas pasar melalui jejaring digital maupun offline. Antusiasme dan optimisme peserta menjadi tanda bahwa geliat ekonomi kreatif Kutim menuju babak baru yang lebih menjanjikan. (ADV)
