Fraksi Golkar Soroti Kinerja Dalam APBD 2023 pada Rapat Paripurna ke-27

oleh -1,293 views
oleh

KUTIMPOST.COM, Sangatta – Sekretaris Fraksi Golkar, Maswar, menyampaikan pandangan umum fraksi terkait Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023.

Dalam penyampaikannya, Sekretaris Fraksir Golkar tersebut memberikan berbagai catatan penting untuk evaluasi dan perbaikan pengelolaan keuangan daerah.

“Kami Fraksi Golkar memberikan catatan dan masukan berdasarkan laporan realisasi anggaran, dengan harapan dapat meningkatkan kinerja dan efisiensi ke depan,” ucap Maswa, di Ruang Paripurna DPRD Kutim, Kamis (13/6/2024).

Salah satu poin yang menjadi sorotan Fraksi Golkar adalah pendapatan asli daerah (PAD). Maswar mencatat bahwa meskipun realisasi PAD sangat besar, rasio prosentase realisasi sebesar 44% menunjukkan bahwa target masih belum tercapai.

“Ini menunjukkan masih terdapat kendala dalam penyerapan PAD. Kami meminta agar jenis pajak dan retribusi yang belum optimal penyerapannya, agar dilakukan optimalisasi penghitungan, pemantauan, evaluasi, serta peningkatan target realisasinya,” tegasnya.

Dalam hal pembangunan infrastruktur, Maswar menyoroti bahwa target RPJMD Tahun ke-3, khususnya pembangunan dan peningkatan jalan dengan predikat mantap, masih belum terealisasi secara maksimal.

“Pemerintah Daerah perlu bersinergi dan memaksimalkan koordinasi dengan kementerian terkait untuk mengejar target ini,” imbuhnya.

Fraksi Golkar memberikan apresiasi atas realisasi belanja modal yang mencapai Rp3,29 triliun atau 84%. Namun, Maswar mengingatkan agar pengawasan pada SKPD yang melaksanakan kegiatan infrastruktur fisik pada belanja modal, seperti gedung, bangunan, jalan, dan jaringan irigasi, dilakukan secara komprehensif.

“Pengawasan harus menyeluruh, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas, sesuai standar agar hasil pembangunan dapat dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Maswar juga menekankan pentingnya percepatan penyelesaian infrastruktur yang sedang berjalan melalui skema Multy Years Contract (MYC).

“Hambatan atau kendala teknis harus dipetakan dan segera ditentukan alternatif solusinya. Akselerasi ini penting agar proyek-proyek strategis dapat selesai tepat waktu,” pungkasnya (adv/hf)

Baca terus artikel kami di GoogleNews

No More Posts Available.

No more pages to load.