Keren, Doktor FKUI Temukan Teknik Baru dalam Operasi Kebocoran Katup Jantung pada Anak

oleh -120 views
oleh
Doktor FKUI

Depok – Keren, Doktor FKUI Temukan Teknik Baru dalam Operasi Kebocoran Katup Jantung pada Anak. Katup mitral merupakan katup yang menghubungkan atrium kiri dan ventrikel kiri jantung.

Kebocoran atau regurgitasi katup mitral berarti pompa dari ventrikel kiri tidak baik sehingga dapat meningkatkan kerja otot jantung dan menghambat pemompaan darah ke seluruh tubuh. Jika hal ini tidak ditangani, fungsi bilik jantung akan menurun dan berujung pada gagal jantung.

Saat ini, pembedahan dilakukan untuk mengatasi regurgitasi katup mitral dengan mengganti katup mitral dengan katup prostetik.

Namun, seiring dengan kemajuan pesat pemahaman tentang struktur anatomi, fungsi dan patofisiologi katup mitral, pendekatan bedah untuk regurgitasi katup mitral berubah dari penggantian katup menjadi perbaikan katup.

Perbaikan katup mitral dianggap memberikan manfaat luas dengan berkurangnya kematian dini dan akhir, pemeliharaan fungsi ventrikel kiri yang lebih baik, dan risiko penggumpalan darah yang lebih rendah, komplikasi terkait obat antikoagulan, dan penyakit jantung.

Hal ini diungkapkan oleh Dr. Budi Rahmat, SpBTKV (K)-P., saat memaparkan penjelasannya yang bertajuk “Teknik Elevasi Anulus Posterior Dalam Mengurangi Regurgitasi Residual Pada Perbaikan Katup Mitral Pada Pasien Pediatri” pada publikasi kedokteran Medical Science. Program Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Ia mengatakan bahwa penelitian sebelumnya (Baghaei et al, 2015) melaporkan bahwa dengan teknik bedah modern, kejadian regurgitasi (kebocoran) katup mitral pasca operasi adalah 62,3%.

Sedangkan dari data Unit Bedah Jantung Anak Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, terdapat 49% sisa katup mitral yang kolaps setelah operasi katup mitral. Hal ini terjadi karena titik pertemuan antara kedua daun katup mitral kurang baik.

Baca Juga :  Jelang Pemilu, Kolaborasi Kompetisi AR Digelar Tingkatkan Partisipasi Anak Muda

Regurgitasi sisa katup mitral setelah operasi dapat menimbulkan akibat negatif yaitu timbulnya gagal jantung, kerusakan sel darah, dan terhambatnya proses perbaikan. fungsi otot jantung setelah operasi,” kata Dr. Budi.

Mengenai permasalahan ini, Dr. Budi Rahmat mengatakan, ia meneliti bedah katup mitral dengan menggunakan teknik elevasi annulus posterior katup mitral, yang bertujuan untuk memperbesar area pertemuan kedua katup mitral, sehingga mengurangi risiko prolaps katup mitral setelah operasi konvensional.

Penelitian dilakukan terhadap 64 pasien yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok dengan teknik elevasi annulus posterior katup mitral dan kelompok dengan prosedur bedah standar.

Teknik elevasi annulus posterior katup mitral dilakukan dengan cara meninggikan annulus mitral posterior sehingga kedua daun katup dapat bertemu dengan sempurna. Teknik ini belum pernah digunakan pada operasi perbaikan katup mitral pada anak-anak sebelumnya dan mudah serta murah untuk digunakan. ,” kata Dr. Bhudhi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Budi menunjukkan bahwa teknik annulus posterior efektif dalam mengurangi sisa regurgitasi mitral, meningkatkan panjang koaptasi dan indeks koaptasi, serta berpotensi meningkatkan hasil bedah jangka panjang pada anak dengan regurgitasi mitral.

Baca Juga :  Berapa Biaya Pendaftaran Seleksi Sekolah Kedinasan 2024? Berikut Infonya

Selain itu penggunaan bahan tambahan pada metode ini tidak menimbulkan hasil seperti yang ditunjukkan tanpa adanya perbedaan penanda hemolisis pasca operasi.

Sesi pengembangan dokter dipimpin oleh Ketua FKUI Prof. Dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB., dengan dosen pembimbing Prof. Dr. Bambang Budi Siswanto, Sp.JP(K) (promotor), dan Dr. Dicky Fakhri, Sp.B, TKV(K)-P bersama Dr. Indriwanto Sakidjan, Sp.JP(K), MARS selaku penyelenggara.

Tim peneliti dalam upaya ini dipimpin oleh Prof. Dr. Suhendro, Sp.PD-KPTI, dan anggota tim peneliti Dr. Ina Susianti Timan, Sp.PK(K), MARS; Dr. Aria Kekalih, MTI; dan peneliti tamu dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr. Tri Wahyu Murni Sulisetyyowati, Sp.B, TKV (K), MHKes.

Melalui sambutannya, sebagai pendukung Prof. Bambang mengatakan, hasil penelitian ini merupakan yang terbaru di bidang bedah katup jantung anak.

Modifikasi kecil dalam pembedahan, yang disebut teknik elevasi annulus posterior, dapat memberikan pengaruh yang signifikan dalam mengurangi risiko regurgitasi katup mitral pascaoperasi.

6 Manfaat Buah Delima untuk Kesehatan Tubuh, Salah satunya untuk Mencegah Kanker Buah delima dengan warnanya yang indah dan rasa manisnya yang khas, tidak hanya enak, namun juga memiliki sederet manfaat bagi kesehatan. KUTIMPOST.co.id 22 Desember 2023