KUTIMPOST.COM, Sangatta – Pembangunan Pelabuhan Kudungga atau lebih dikenal sebagai Pelabuhan Kenyamukan diprediksi akan rampung pada akhir November 2024. Kabar ini menjadi angin segar bagi masyarakat Kutai Timur (Kutim) yang sudah lama menantikan operasional pelabuhan tersebut.
Untuk memastikan pelabuhan yang mulai di bangun sejak 2012 ini dapat segera beroperasi, sejumlah persiapan terus dilakukan. Salah satunya adalah pengurusan perizinan operasional yang masih dalam proses.
Wakil Ketua I DPRD Kutim, Sayid Anjas, mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu ia bersama Ketua Komisi C DPRD Bidang Pembangunan dan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim melakukan konsultasi dengan Kementerian Perhubungan Laut.
“Benar, kami ke Kementerian Perhubungan untuk berkonsultasi. Mereka menyarankan agar pembangunan pelabuhan diselesaikan 100 persen terlebih dahulu sebelum pengajuan perizinan,” ujar Sayid Anjas.
Namun, pemerintah daerah mengusulkan agar proses pengajuan perizinan dapat berjalan beriringan dengan penyelesaian pembangunan, terutama di sisi darat.
“Usulan ini ditanggapi positif oleh Kementerian. Namun, finalnya tetap bahwa fisik pelabuhan harus selesai 100 persen, karena hal itu akan menjadi dasar untuk uji kelayakan,” jelas politisi dari Partai Golkar tersebut.
Sayid Anjas menekankan bahwa keberadaan Pelabuhan Kenyamukan sangat dinantikan oleh masyarakat Kutim. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, pelabuhan ini juga diyakini mampu meningkatkan konektivitas dan akselerasi pembangunan di seluruh sektor di kabupaten yang kini berusia 25 tahun.
“Masyarakat sudah menunggu cukup lama. Kami terus mendorong agar pelabuhan ini segera bisa dimanfaatkan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kutim, Joko Suripto, melalui sambungan telepon menjelaskan bahwa pembangunan Pelabuhan Kenyamukan yang menggunakan skema Multiyears Contract (MYC) kini telah mencapai progres 92,024 persen hingga minggu ke-55.
“Pengerjaan yang dilakukan saat ini meliputi reklamasi dan rigid causeway. Untuk sisi kiri sepanjang 500 meter sudah selesai, sementara sisi kanan sepanjang 130 meter masih dalam proses dan hanya menyisakan sekitar 35 meter,” ungkap Joko Suripto.
Ia optimistis pembangunan akan selesai sesuai tenggat waktu pada 30 November 2024, meskipun kontrak resmi berakhir hingga 28 Desember 2025.
“Insya Allah, pembangunan ini selesai tepat waktu sehingga pelabuhan dapat segera dimanfaatkan untuk mendukung ekonomi dan pembangunan Kutim,” pungkasnya. (adv)