Petani 8 Kecamatan di kutim Keluhkan Langkanya Pupuk

oleh -367 views
Petani 8 Kecamatan di kutim Keluhkan Langkanya Pupuk
banner 1024x768

SANGATTA, KutimPost.com – Petani 8 Kecamatan di kutim Keluhkan Langkanya Pupuk. Para petani hampir 8 Kecamatan diwilayah Kabupaten Kutai Timur, diantaranya Muara Wahau, Kongbeng, Batu Ampar, Muara Bengkal, Long Mesangat, Busang, Muara Ancalong, hingga Telen, Keluhkan Bahan pertanian Berupa Pupuk buat lahan pertanian mereka.

Dalam hal ini mereka mengungkapkan para wakil mereka di DPRD kabupaaten kutai Timur, terutama yang memiliki konstituen daerah pemilihan (Dapil) di pedesaan, tentu harus memperhatikan hal mendasar. Salah satunya adalah pupuk subsidi yang langka di Kutai Timur (Kutim). Padahal bagi petani pupuk ini sangat dibutuhkan.

Bahkan secara garis besar, persoalan kelangkaan pupuk bersubsidi hampir dialami oleh masyarakat di 8 Kecamatan Dapil IV.

Baca Juga :  Direktur RSUD dr Yuwana : Insentif Covid-19 dan Jaspel Segera Diselesaikan

Terkait dengan ini Anggota DPRD Kutim  Kajan Lahan usai turun melaksanakan kegiatan serap aspirasi (reses) beberapa waktu lalu. “Hampir semua masyarakat di 8 Kecamatan Dapil saya yang mayoritas petani, aspirasinya sama yakni soal kelangkaan pupuk,” ucap Kajan kepada awak media pada (05/03) siang.

Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Kutim itu menyebut, jika kelangkaan pupuk telah terjadi sejak beberapa bulan yang lalu. Anehnya, ini hanya terjadi untuk pupuk bersubsidi saja, Sementara untuk pupuk non subsidi di pasaran masih ada dan mudah didapatkan.

Baca Juga :  Adi Sutianto Sampaikan Pemandangan Umum Fraksi Partai Golkar pada Rapat Paripurna ke-11

Lanjutnya ia mengatakan “Pupuk non subsidi itu mahal, harganya bisa dua kali lipat dari pupuk subsidi. Makanya masyarakat mengeluh ke kita,” Ungkapnya.

Kemudian ,Dirinya juga mengaku akan menyuarakan persoalan mendasar yang tengah dialami oleh petani di 8 Kecamatan, yakni Muara Wahau, Kongbeng, Batu Ampar, Muara Bengkal, Long Mesangat, Busang, Muara Ancalong, hingga Telen. Ke forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), agar kesulitan dialami rakyat dapat segera direspon oleh Pemerintah. (ADV.IVN)