KUTIMPOST.COM, Muara Bengkal – Manfaatkan Limbah Organik, SDA Setkab Kutim Sosialisasi Budidaya Jamur Tiram Putih.
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis jamur kayu yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Nutrisi utama yang diperlukan oleh jamur tiram putih antara lain karbohidrat (Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin), protein, lemak, mineral dan Vitamin.
Untuk memperkenalkan jamur tiram putih ke masyarakat yang ada di Muara Bengkal, Sumber Daya Alam (SDA) Pemkab Kutim, bekerja sama dengan Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin dan Forum DAS Kutim, memfasilitasi serta sosialisasi budidaya jamur tiram putih ke masyarakat sekitar Kawasan Ekosistem Penting Lahan Basah Masangat Suwi ( KEP LBMS).
KEP LBMS merupakan ekosistem penting bagi habitat langka seperti Buaya Badas Hitam, Buaya Supit, Bekantan dan sumber perikanan bagi masyarakat sekitar.
Pimpinan Yayasan Konservasi Khatulistiwa Indonesia ( Yasiwa) Monika Kusneti, mengatakan perlindungan terhadap ekosistem penting (LBMS) termasuk juga pemberdayaan dan peningkatan perekonomian masyarakat sekitar.
Manfaatkan Limbah Organik, SDA Setkab Kutim Sosialisasi Budidaya Jamur Tiram
Sekretaris Forum DAS Kutim Muli Edwin, mengatakan wilayah sekitar KEP LBMS meliputi 3 kecamatan, yaitu Muara Ancalong, Long Masangat dan Muara Bengkal.
Lebih lanjut ketua forum DAS Kutim Suprihanto, menyebutkan peran semua pihak sangat penting untuk keberhasilan perlindungan ekosistem.
“Peran multi pihak sangat penting untuk keberhasilan perlindungan ekosistem dan peningkatan kapasitas masyarakat sekitar KEP LBMS,” ujarnya.
Kegiatan pelatihan jamur tiram putih ini sebagai wujud kepedulian Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) dalam meningkatkan kapasitas masyarakat.
Pemkab Kutim melalui Kabag Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Kabupaten Kutai Timur (Setkab Kutim), Arief Nur Wahyuni, mengatakan pelatihan tersebut merupakan kerja sama antara bagian SDA Setkab kutim, Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Kutim, Konsorsium Yasiwa-Yayasan Ulin dan SMKN 01 Muara Bengkal.
Dalam kegiatan tersebut diikuti 60 peserta yang terdiri dari guru SMAN, SMKN, perwakilan anggota PKK dari tiga kecamatan (Muara Bengkal, Muara Ancalong dan Long Masangat) dengan narasumber dari STIPER Kutim, Aliri.
Kepala Sekolah SMKN 01 Muara Bengkal, Aliman, sangat mendukung kegiatan tersebut, selaku tuan rumah termasuk para guru berharap kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan.
Kemeriahan kegiatan tersebut terlihat dari antusias peserta yang mempraktikkan sendiri mulai dari pembuatan sampai inokulasi bibit jamur tiram putih ke baglog.
Tiap peserta sangat senang karena di penghujung kegiatan hari kedua mereka masing-masing dapat membawa pulang baglog hasil karya sendiri.
“Lestari ekosistem lestari sosial ekonomi budaya masyarakat akan menjadi prinsip dalam pengelolaan KEP LBMS di wilayah Kutai Timur”. Tutup Muli.