Muhyiddin Yassin
Kemudian Mahathir Mohamad menyerukan agar diadakan sidang istimewa parlemen untuk membuktikan klaim bahwa Muhyiddin memegang mayoritas.
“Dia (Muhyiddin) tentunya akan dilantik sebagai perdana menteri. Langkah selanjutnya adalah kami bisa mengajukan mosi tak percaya kepadanya,” jelasnya.
Dia menuturkan jika pemerintah baru tidak segera dibentuk dalam waktu cepat, bisa dikatakan PM tidak mendapat dukungan penuh.
Merujuk kepada Konstitusi Malaysia, seorang PM harus mendapat dukungan dari mayoritas parlemen, tanpa perlu memandang dari mana partai politiknya.
Jika parlemen tidak diizinkan untuk menggelar sidang luar biasa, maka PM berusia 72 tahun tersebut tidak bisa mendapat dukungan yang cukup.
Mahathir Mohamad mengatakan, dia sangat terpukul dan kecewa karena Muhyiddin Yassin sampai mendongkelnya dari jabatan orang nomor satu Negeri “Jiran”.
Dia ternyata sudah merencanakan ini untuk waktu yang lama, dan dia sukses,” keluhnya.
Krisis berawal ketika Mahathir Mohamad mengundurkan diri sebagai PM Malaysia pada Senin (24/2/2020).
Membuatnya jadi PM dengan masa jabatan tercepat. Politisi berjuluk Dr M tersebut mundur setelah Bersatu yang dipimpin Muhyiddin Yasmin menggelar pertemuan rahasia sehari sebelumnya.
Pertemuan itu antara lain dihadiri oleh oposisi seperti Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) serta Partai Islam se-Malaysia (PAS).
Politisi berusia 94 tahun itu menyatakan, dia memutuskan mengundurkan diri karena tidak ingin bekerja sama dengan UMNO, partai yang dikalahkannya dalam pemilu 2018.