Novel Minta Pemerintah Berikan Edukasi Masyarakat terkait Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual terhadap Anak

oleh -1,243 views
Anggota DPRD Kutim, dr Novel Tyty Paemboman.

Sangatta – Upaya pencegahan kekerasan seksual pada anak perlu dilakukan, mengingat kasus serupa banyak terjadi di Indonesia, termasuk di Kutai Timur (Kutim).

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Novel Tyty Paemboman, menilai upaya pencegahan harus dilakukan untuk menyelamatkan generasi bangsa. Dia menegaskan bahwa anak harus dilindungi dan hak-haknya harus terpenuhi.

Novel juga menjelaskan bahwa penyebab kekerasan seksual pada anak harus dilihat dari beberapa sisi, salah satu faktor utamanya adalah keluarga.

“Bicara mengenai kekerasan seksual, harus dilihat dari semua aspek. Jadi itu bagaimana ketahanan keluarga harus baik, komunikasi dalam keluarga harus baik,” kata Novel.

Ia menambahkan, perlu ada deteksi dini terhadap potensi kekerasan seksual untuk melakukan tindakan pencegahan agar tindakan asusila terhadap anak dapat dihindari.

“Kemudian potensi-potensi kekerasan seksual baik dalam keluarga ataupun lingkup lingkungan atau sebagainya, itu memang harus menjadi deteksi awal orang-orang yang bertanggung jawab disitu,” terangnya.

“Contoh misalnya dalam lingkungan RT. Kepala-kepala keluarga itu harus disampaikan, bahwa memang ada potensi kekerasan seksual dalam lingkungan keluarga. Dan hal ini haruslah dilakukan pencegahan,” tambahnya.

Politisi Partai Gerindra itu juga menyampaikan, pemerintah punya peran dalam memberikan informasi kepada masyarakat mengenai potensi kekerasan seksual ini. Selain itu, masyarakat juga harus diedukasi terkait pencegahan dan penanganan kekerasan seksual terhadap anak.

“Di sisi lain, Pemerintah harus gencar juga melakukan informasi dan promosi menghindari atau mencegah kekerasan seksual. Kalau misalkan terjadi, dilaporkan kemana,” ungkapnya.

Novel mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih banyak kasus kekerasan seksual terhadap anak, seperti bapak tiri yang tega memperkosa anak sambungnya, bapak kandung perkosa anaknya sendiri, dan sebagainya.

“Ini harus segera ditangani, tapi ada yang memilih diam dan menyembunyikan kasus ini,” tegasnya.

Untuk itu, dia meminta kepada instansi terkait agar berhimpun dan membicarakan solusi serta pencegahan kasus kekerasan seksual pada anak.

“Jadi kepada instansi terkait yang berhubungan dengan perempuan, anak dan kekerasan seksual ini kita perlu berada dalam satu komunikasi untuk membicarakan ini masalah kekerasan seksual, bagaimana cara mengatasi dan solusinya,” tutupnya. (adv)

Baca terus artikel kami di GoogleNews