KUTIMPOST.COM, Sangatta – Beberapa titik pasar ramadan Sangatta, penuh dengan antrian masyarakat yang mencari takjil untuk berbuka puasa.
Ramadan tahun ini tentu sangat berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya, di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk tidak berkerumun.
Wiwin, salah satu penjual takjil mengatakan, dari hasil penjualan takjil berupa kue basah mampu meraup Rp1juta setiap hari belum dipotong pembelian bahan
Ini sangat berbeda pada saat pandemi Covid-19, ia bahkan tidak bisa berjualan karena takut tertular.
“Alhamdulillah, puasa tahun ini bisa mendapatkan untung yang lumayan mas bisa buat lebaran,” ucapnya.
Ditempat yang berbeda, Doel, penjual Lumpia goreng yang ada di Teluk Lingga, mengaku dari hari pertama puasa hingga hari ke 6 ini penjualan stabil.
“Untuk penjualan Lumpia stabil sih mas setiap hari, ya cukup lah untuk ditabung sebagian untuk lebaran nanti,” ujarnya.
Pria yang sehari-hari jual nasi goreng keliling ini menyebut, ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan.
Dari penelusuran Kutimpost.com, harga cabai kecil di penjual yang ada di pinggiran jalan Sangatta, sudah mencapai Rp160ribu perkilo gram.