Asmawardi; Warga Bengalon Perlukan Sumur Bor

oleh -215 views
oleh
Asmawardi; Warga Bengalon Perlukan Sumur Bor
banner 1024x768

KUTIMPOST.COM, Sangatta – Asmawardi; Warga Bengalon Perlukan Sumur Bor. Anggota Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Asmawardi menyambangi daerah pemilihan (dapil) II, tepatnya di Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (Kutim), Pada Senin (07/11/2022).

Pengadaan sumur bor yang merupakan keinginan masyarakat. Namun, prosesnya pengadaan memiliki kendala sehingga ditiadakan.

“Memang anggaran perubahan (APBD Perubahan) ditiadakan. Seandainya bisa, mungkin sudah tahun ini aspirasi masyarakat sudah bisa dipenuhi,” ungkapnya.

Lanjutnya, Asmawardi menambahkan, usulan masyarakat itu mendesak. Apalagi sebagai salah satu infrastruktur dasar yang memang harus dinikmati masyarakat. Sedangkan pihak PDAM, anggarannya belum turun.

Baca Juga :  Yan Ipui Mengapresiasi Upaya Pemkab Kutim Terkait Penyaluran Beasiswa

“Anggaran PDAM untuk pembelian pipa induk. Mudahan saja melalui multiyears bisa direalisasikan, agar anggaran bisa turun kepada PDAM,” Paparnya.

Karena, keberadaan sumur bor menjadi prioritas bagi masyarakat Bengalon. Bahkan hampir setiap desa mengajukan.

“Karena aliaran air bersih dari PDAM macet. Pipa induknya bocor. Masyarakat selalu bayar tapi air tidak mengalir. Bahkan saya sampai menghadirkan Dirut PDAM ke Bengalon untuk memberikan penjelasan kepada masyarakat,” tegasnya.

Dalam hal ini, Dia menyayangkan dengan ditiadakannya program tersebut. Mengingat, manfaatnya sangat dirasakan masyarakat. Apalagi sebagai salah satu program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Baca Juga :  ketua DPRD Ajak Masyarakat Mengawasi Pelaksanaan Pembangunan

“Kecuali kegiatannya tidak jelas. Sumur bor ini kan memang dibutuhkan masyarakat. Kita mau realisasikan agar masyarakat tidak mengeluh,” terangnya.

Apalagi jika PDAM belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dalam waktu dekat. Hanya, karean tidak boleh pengadaan sumur bor, membuat pihak legislatif menjadi serba salah.

“Bukan tidak bisa menepati janji, tapi terbentur aturan. Kalau listrik Alhamdulillah sudah bukan keluhan masyarakat Bengalon,” pungkasnya.