Diskominfo Staper Kutim Adakan Sosialisasi TIK Tingkat SMA/SMK

oleh -717 views
oleh

SANGATTA – Dinas Komunikasi dan Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutai Timur (Kutim) menggelar Sosialiasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) gelombang kedua untuk pelajar tingkat SMA/SMK tahun 2024, yang diikuti sebanyak 150 pelajar perwakilan dari 12 SMA/SMK di Sangatta Utara dan Sangatta Selatan, Sabtu (18/5/2024).

Kegiatan ini merupakan bentuk upaya pemerintah dalam mendorong optimalisasi pemanfaatan TIK, serta mewujudkan pelajar yang cerdas, kreatif, inovatif, serta produktif. Selain itu, sosialisasi ini juga merupakan tindakan preventif atau pencegahan terhadap penyalahgunaan TIK.

Kegiatan tersebut menghadirkan Tim Relawan TIK Provinsi Kalimantan Timur Surya Fajar Saputra, M.Kom dan Tri Wiyanto Sumaryawan, S.Kom sebagai narasumber.

Panita kegiatan, Hasanuddin mengatakan, tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang teknologi informasi dan komunikasi kepada para pelajar SMA/SMK yang ada di Sangatta. Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan pelajar yang terliterasi digital.

Baca Juga :  Disdik Kutim Akan Masukkan Bahasa Daerah Kutai Dalam Kurikulum Belajar

Ia menyampaikan, dengan adanya kegiatan sosialisasi tersebut diharapkan dapat mengurangi penyebaran berita bohong (hoax), mengurangi kerugian pelajar akibat penipuan dalam transaksi daring/online, serta agar terhindar dari pencurian data pribadi dan terhindar dari budaya tidak produktif.

“Apalagi kalangan pelajar rentan menjadi korban penyalahgunaan Teknologi Informasi,” tutur Hasanuddin.

Sebelumnya, mewakili Kadis Kominfo Staper Kutim, Kabid TIK Sulisman menyampaikan, berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023 oleh BPS, tingkat presentase peserta didik yang pernah mengakses internet untuk usia 5-24 tahun sebesar 77,46 persen. Dengan tujuan penggunaan internet untuk mengakses konten hiburan sebesar 86,65 persen, media sosial sebesar 66,68 persen, serta untuk mencari informasi atau berita sebesar 61,39 persen.

Baca Juga :  Pemkab Kutim Harapkan Program Corporate Social Responsibility Tepat Sasaran

Sementara itu, peserta didik yang memanfaatkan penggunaan internetnya sebagai alat pembuatan konten digital, keperluan finansial, Work From Home (WFH), serta jual beli barang/jasa dan lainnya dinilai cukup rendah, yakni masih di bawah angka 10 persen.

“Berdasarkan hasil survey BPS tersebut kita mendapat informasi bahwa penggunaan internet untuk hal-hal yang produktif di tingkat pelajar masih sangat kurang,” ujarnya

Melalui kegiatan sosialisasi itu Sulisman berharap para pelajar akan mendapat tambahan ilmu pengetahuan sehingga dapat mengembangkan pemikiran dan keterampilan dalam pemanfaatan teknologi informasi secara optimal dan bertanggungjawab. (Adv)

Baca terus artikel kami di GoogleNews