Pjs Bupati Kutim Dorong Peningkatan Kualitas SDM PMK untuk Tangani Kebakaran Secara Profesional

oleh -673 views
oleh

Sangatta – Pejabat (Pjs) Bupati Kutai Timur, Agus Hari Kusuma, menekankan pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi tenaga Pemadam Kebakaran (PMK) dalam menghadapi berbagai insiden kebakaran di wilayah Kutai Timur. Hal ini disampaikan setelah disahkannya Peraturan Daerah (Perda) terkait pencegahan dan penanganan kebakaran serta bencana di Kutai Timur.

Agus menjelaskan bahwa penanganan kebakaran tidak hanya terbatas pada pemadaman api, tetapi juga melibatkan penyidikan yang mendalam terkait penyebab kebakaran.

Saat ini, PMK diharapkan memiliki kemampuan investigasi yang lebih baik, untuk mengetahui apakah kebakaran disebabkan oleh kelalaian pihak tertentu atau faktor teknis, seperti konsleting listrik atau kerusakan alat masak yang digunakan warga.

Baca Juga :  Perusahaan Akan Ditutup Jika 25 Persen Karyawan Terpapar Covid-19

“Kebakaran bukan hanya soal pemadaman. Para petugas harus memiliki keterampilan dalam penyidikan penyebab kebakaran agar penanganannya tepat. Misalnya, jika kebakaran disebabkan oleh konsleting listrik, kita perlu bekerja sama dengan PLN untuk memastikan keamanan instalasi,” ujar Agus saat diwawancarai di Kantor Bupati Kutim.

Agus juga mencatat bahwa kebakaran sering kali dipicu oleh peralatan rumah tangga yang rusak, seperti kompor atau instalasi listrik. Oleh karena itu, masyarakat tidak bisa langsung disalahkan tanpa adanya penyelidikan yang mendalam.

Pjs Bupati Kutim menyarankan agar petugas PMK diberikan pelatihan khusus di luar negeri, seperti di Jepang atau Amerika, guna meningkatkan profesionalisme dalam menangani dan menyelidiki penyebab kebakaran.

Baca Juga :  Pemkab Tinjau SMA 2 Dan GOR Menjadi Tempat Isoman Terpusat

“Jangan sampai masyarakat yang tidak mengerti langsung disalahkan saat kebakaran terjadi. Penyidik kebakaran kita harus bisa memastikan apakah itu kesalahan pengguna atau ada faktor lain, seperti produk peralatan yang memang tidak aman,” tambahnya. (Adv)

Baca terus artikel kami di GoogleNews