Tradisi Sahur Yang Tak Dengar Lagi Akibat Covid-19

oleh -933 views
oleh
Tradisi Sahur Yang Tak Dengar Lagi Akibat Covid-19
kutim post - Tradisi Sahur Yang Tak Dengar Lagi. (Foto/dailymoslem.com)

KUTIM POST, TRADISI – Tradisi sahur yang tak dengar lagi akibat Covid-19. Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Muslim sedunia. Selain berkumpul dengan keluarga di kampung halaman, banyak hal yang menjadi tradisi. Salah satunya adalah tradisi membangunkan orang sahur. Namun, saat ini tradisi tersebut tidak terdengar lagi indah seperti dulu.

Banyak tradisi yang dilakukan masyarakat di Indonesia dalam bulan puasa. Kali ini, kutimpost.com merangkum beberapa tradisi unik yang dilakukan orang Indonesia pada bulan Ramadhan.

Pasar Ramadhan

Pasar Ramadan
Pasar Ramadan. (Foto/FB Anggoro/ss/kye/15.

Pasar Ramadhan merupakan tempat paling asyik disaat bulan puasa. Berburu takjil menjadi salah satu tradisi masyarakat yang terkenal dengan beragam budaya ini.

Baca Juga :  Lebaran 2020 Akan Sangat Berbeda

Namun, ditengah pandemi virus corona saat ini berburu kue takjil menjadi hal yang tidak disarankan. Sebab, banyak kemungkinan yang terjadi ketika kita berkumpul dengan orang banyak.

Tradisi Sahur ditengah pandemi

Buka Bersama

Buka bersama
Tradisi Buka bersama dibulan puasa. (Foto/kompasiana.com)

Buka bersama atau yang sering kita sebut Bukber ini, hanya ada di Indonesia. Sudah menjadi hal menyenangkan saat bukber bersama keluarga maupun sahabat.

Bukber ini pun tidak hanya untuk kalangan tertentu saja. Mulai dari kelas bawah sampai kelas elite pun tidak lepas dari acara buka bersama.

Membangunkan Orang Sahur

Tradisi Sahur Yang Tak Dengar Lagi Akibat Covid-19
Tradisi Sahur Yang Tak Dengar Lagi. (Foto/dailymoslem.com)

Membangunkan orang untuk sahur, dengan menabuh alat tradisional sampai modern sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia.

Baca Juga :  Tolak Klaim Malaysia, Paguyuban Reog Kutim Adakan Aksi Solidaritas

Menjadi hal yang sangat menyenangkan bersama teman-teman sebaya. Bahkan, ada juga perlombaan grebek sahur dengan penilaian grup yang kreatif dan unik.

Ditengah wabah virus corona, pemerintah membatasi kita agar tidak terjangkit virus yang sudah menjadi pandemi global ini.

Aturan social distancing dan physical distancing harus kita terapkan dalam kehidupan kita, untuk menghindari terjadinya kontak fisik dengan orang yang lain.

Dengan membatasi diri kontak langsung dengan orang yang tidak kita kenal, secara otomatis akan memutus rantai penyebaran virus corona.

Diharapkan, bulan Juni atau Juli virus corona akan segera mereda di Indonesia, jika kita sadar akan protokol kesehatan.