2 WNI Positif Terkena Virus Corona, Apakah Bisa Berobat Dengan BPJS?

oleh -3,349 views
oleh
2 WNI Positif Terkena Virus Corona, Apakah Bisa Berobat Dengan BPJS Kutim Post

4. Menkes Terawan Cek WNI yang Positif Corona di RSPI

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendatangi RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020).

Kedatangan Terawan terkait dengan adanya dua orang WNI yang diduga positif terinfeksi virus corona (Covid-19) yang dirawat di rumah sakit tersebut.

Terawan tiba di lokasi pada pukul 12.28 WIB. Setelah turun dari mobilnya, Terawan enggan berbicara secara detil.

Ia hanya memastikan kunjungannya ke RSPI Sulianti Saroso untuk melihat langsung kondisi pasien tersebut.

“Tunggu aku sebentar ngecek semuanya dulu. Udah positif. Tapi tempatnya di mana kan aku mau ngecek,” kata Terawan di lokasi.

5. Pemerintah Diminta Bentuk Crisis Center

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mendukung Komisi I DPR RI membentuk Panita Kerja (Panja Kerja) Ketahanan Nasional untuk wabah virus corona.

Baca Juga :  Tradisi Megengan Sambut Ramadan 1445 Hijriah di Gang Musholla Dalam

Dasco mengatakan, selain Komisi I DPR RI, komisi yang membidangi kesehatan, yaitu Komisi IX juga akan membentuk panja serupa.

“Sehingga nantinya para wakil rakyat ini bisa menyampaikan ke konstituen masing-masing masyarakat agar masyarakat juga tidak terlalu panik dengan isu-isu yang ada di luar,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Dasco juga meminta pemerintah untuk membentuk pusat krisis atau crisis center virus corona.

Menurut dia, lintas kementerian dapat bekerja sama untuk membentuk crisis center virus corona tersebut.

“Saya pikir, melihat situasi di luar semakin maraknya virus corona, mungkin bagusnya menteri PMK mengambil alih, kemudian lintas kementerian untuk mengorganisir membentuk crisis center untuk corona,” ujar dia.

Baca Juga :  Makin Mudah, Bayar Tagihan PDAM Tirta Tuah Benua Dengan Bank Permata

Dasco mengatakan, pembentukan crisis center virus corona bukan untuk membuat masyarakat panik dan membuat para investor menurun.

Namun, menurut dia, langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona serta sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam melindungi masyarakatnya.

“Untuk mencegah tersebar virus corona dan meyakinkan juga pada investor luar negeri dan pelaku ekonomi bahwa pemerintah tidak tinggal diam saja untuk melindungi negara dan rakyat Indonesia terhadap virus corona,” ujar dia.