Setibanya di rumah, Kang Asep sempat sibuk mengumpulkan sisa potongan kulit hingga memancing keheranan isterinya. “Ahhh kenapa akang agak aneh hari ini,”guman isterinya keheranan.
Belum sempat terjawab tuntas, tiba-tiba Kang Asep meminta anak isterinya untuk berkumpul ditengah rumah berbilik bambu itu sembari berpidato bagaikan seorang politisi merangkap akhli marketing.
Tapi ide itu sempat ditentang anaknya, dengan alasan ketidak lajiman. Bahkan isterinya sempat mengemukakan kehawatirannya kalau bisnis ini berkembang besar jangan-jangan di kampungnya tidak ada lagi beduk lantaran digoreng untuk kepentingan bisnis kerupuk jangek.
Kang Asep nampaknya kalah voting, tetapi untuk tidak kehilangan muka kemudian dia ubah tema diskusi tentang rencana ikut lomba pertandingan domba sehat di kampungnya.