Dapat Desakan PTMT 100 Persen, Disdik Kutim Tunggu Sampai Bebas PPKM

oleh -496 views
oleh
Dapat Desakan PTMT 100 Persen, Disdik Kutim Tunggu Sampai Bebas PPKM

SANGATTA, KUTIM POST – Dapat Desakan PTMT 100 Persen, Disdik Kutim Tunggu Sampai Bebas PPKM. Pembelajaran Tatap Muka (PTMT) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mendapatkan respon yang baik tidak hanya dari guru maupun siswa, namun juga orang tua siswa. Meski baru berjalan satu bulan lebih, siswa nyatanya telah memiliki kebiasaan bagus dalam menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

Bahkan hingga kini pelaksanaan PTMT sudah dilaksanakan di seluruh Kecamatan yang ada di Kutim. Terlebih belum ada keluhan terkonfirmasi positif covid-19 atau klaster sekolah.

Dibeberkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kutim Syahrir melalui Kepala Bidang SMP Muhammad Ilham menyampaikan jika saat ini pihaknya tengah mendapatkan banyak permintaan dari orang tua siswa yang menginginkan PTMT digelar 100 persen.

Baca Juga :  Bupati lantik 4 Pejabat Baru Di Lingkungan Pemkab Kutim

Dapat Desakan PTMT 100 Persen, Disdik Kutim Tunggu Sampai Bebas PPKM

“Sejak awal dibuka Alhamdulillah sudah 100 persen, atau semua sudah menerapkan PTMT. Artinya ini kabar baik, bahkan hingga kini yang patut kita syukuri adalah, belum ada kasus serius sama sekali. Akan tetapi permintaan orang tua siswa kepada kami ini yang serius untuk melaksanakan PTMT secara 100 persen,” kata Ilham, Selasa (16/11/2021).

Ilham juga menerangkan jika memang saat ini menurut peraturan yang diberikan kepada sekolah yang menerapkan PTMT, tatap muka hanya boleh berlangsung selama dua hari dalam satu pekan dengan kurikulum darurat.

Baca Juga :  Puskesmas Sangatta Selatan Dukung PTM

Ilham mengatakan jika pihaknya masih tidak memberikan izin, mengingat Kutim sendiri masih dalam status PPKM level-2 yang mana hanya memperbolehkan kegiatan keramaian maksimal 50 persen.

“Bahkan level-1 saja hanya boleh 75 persen. Tentunya kita akan terus berpacu pada aturan pak Bupati, tidak mungkin kita buka 100 persen sedangkan Bupati bilang tidak boleh. Meski orang tua siswa terus mendesak,” pungkasnya.(ADV)