Disdikbud Kutim Adakan Bimtek Berbasis Data

oleh -713 views
oleh
Disdikbud Kutim Adakan Bimtek Berbasis Data

KUTIMPOST.COM, Sangatta – Disdikbud Kutim Adakan Bimtek Berbasis Data. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) perencanaan berbasis data angkatan III tahun 2023, di Hotel Royal Victoria Sangatta.

Acara tersebut dihadiri Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, Kepala Disdikbud Kutim Mulyono, Kepala BPMP Kaltim Khairullah, Kabid PMPTK Abbas Husaini, Kabid PMP Ilham, Kabid Dikdas Uud Sudiharjo, Kabid PAUD dan PNF Ahmad Junaidi serta ratusan guru PAUD se-Kutim.

Ardiansyah Sulaiman menggarisbawahi terkait dengan kurikulum merdeka hubungannya dengan pendidikan usia dini yang tidak memberikan pemaksaan terhadap Membaca, Menulis, dan Berhitung (Calistung), tetapi dengan konsep menyenangkan maupun menggembirakan itu jangan dihilangkan.

Baca Juga :  Swasembada Beras, Dinas Pertanian Kutim Siap Terima Tantangan

“Tidak perlu kita kenalkan seperti kurikulum biasa, tapi dengan konsep menyenangkan mereka tahu dengan sendirinya. Bukan berarti dilarang keras. Disinilah ibu-ibu guru sekalian untuk terus berinovasi dengan kemerdekaan yang bapak ibu miliki. Makanya konsep kurikulum merdeka itu sudah diberikan sedemikian rupa,” tegas orang nomor satu Kutim itu.

Ia menceritakan, beberapa hari lalu dirinya bertemu dengan salah satu wali murid TK Paud di Kecamatan Long Mesangat Kutim, si anak itu berusia dua tahun sudah mampu berbahasa Inggris dan membuat ibunya kewalahan.

Baca Juga :  Kuliner Rica Mentok Sangatta Hadir Manjakan Lidah

“Nah kalau ibunya sudah kewalahan maka terus dilanjutkan dengan mengajarkannya, jangan stop sampai disitu. Suatu saat anak itu ketika memasuki Paud atau TK barangkali bisa akselerasi karena sangat disayangkan,” sambungnya.

Selain itu, Ardiansyah juga mengajak para guru dan wali murid nantinya (anak) ketika sudah memasuki usia 5 tahun untuk memasuki Paud, pihaknya akan membuat rekomendasi anak lima tahun nantinya dimasukkan ke kelas 1 SD meskipun saat ini belum diterapkan.

“Karena yang kita khawatirkan akan menjadi penghambat keinginannya dan itu bukan dipaksakan,” ungkapnya.

Baca terus artikel kami di GoogleNews