Waspada!!! Kasus DBD Kutim Meningkat Capai 496 Per Agustus 2023

oleh -663 views
oleh
Waspada!!! Kasus DBD Kutim Meningkat Capai 496 Per Agustus 2023
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti.
banner 1024x768

KUTIMPOST.COM, – Waspada!!! Kasus DBD Kutim Meningkat Capai 496 Per Agustus 2023.

Peningkatan kasus DBD di musim hujan karena banyaknya genangan air di lingkungan sehingga menjadi tempat bersarangnya nyamuk.

Selain tingginya jumlah kasus, demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.

Hal tersebut disampaikan Penanggung Jawab Program DBD Dinkes Kabupaten Kutai Timur (Kutim), , melalui saluran telepon. Senin (4/9/2023).

Doris, mengatakan dari bulan Januari 2023 hingga minggu ke dua bulan Agustus 2023, terdapat 496 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca Juga :  Dapat WTP, Wabup Kasmidi Minta OPD Tindaklanjuti Rekomendasi BPK

“Untuk kasus terbanyak ada di dan , daerah pemukiman tinggi penduduk dan padat itu pasti kasus demam berdarahnya akan tinggi juga di lokasi seperti itu,” ujarnya.

Saat ditanya kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Kutai Timur, Doris, menyebutkan tidak ada kasus meninggal dunia akibat nyamuk Aedes Aegypti sampai Agustus 2023 ini.

Sebagai upaya untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD, Dinkes Kutim melalui 21 mengadakan sosialisasi dan pembagian Abate.

“Untuk kegiatan globalnya itu sebenarnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang terkait dengan demam berdarah, kami juga mengajak lintas sektoral, mulai desa, RT, PKK semua kita gerakkan dan di sekolah-sekolah,” lanjutnya.

Baca Juga :  Gubernur Kaltim Apresiasi Adat Umaq Lekan Keragaman Budaya Yang Masih Terjaga

Doris, menambahkan nyamuk Aedes Aegypti lebih banyak menyerang di siang hari saat orang sedang beraktivitas.

“Jadi, di sekolah-sekolah juga kita gerakkan dan pihak guru mengajak Jumat bersih di lingkungan sekolah kemudian lingkungan rumah,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Doris, mengajak seluruh masyarakat untuk berperan aktif dalam memberantas DBD mulai dari lingkungan sekitar, agar kasus DBD di Kabupaten Kutai Timur tidak menyebar.