KUTIMPOST.COM, Sangatta – Produksi Beras Lokal Kutim Turun 50 Persen Akibat El Nino. Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kutim, Guppiansyah, mengatakan dampak el nino, stok beras lokal menurun mencapai 50 persen.
“Sekarang petani kita produksinya menurun, 3 ton per hektare, kemarin pas normal bisa sampai 6 ton per hektare,” ungkapnya, Selasa (17/10/2023).
Hal itu akibat dari cuaca El nino yang masih menimpa Kabupaten Kutai Timur, hingga saat ini masih dirasakan oleh sejumlah petani padi lokal di beberapa kecamatan.
El nino bukan hanya dirasakan masyarakat yang ada di Kutai Timur, namun, hampir terjadi secara global.
Berdampak pada hasil pertanian dalam hal ini beras, karena kekeringan yang panjang.
Guppiansyah mengatakan, akibat stok beras lokal menipis, yang biasanya harga Rp 13 ribu per kilogram, kini mencapai Rp 15 ribuan per kilogram.
Tak hanya itu, sebelumnya beras lokal untuk memenuhi kebutuhan pangan di perusahaan-perusahaan dan juga para aparatur sipil negara (ASN).
Dimana, sebelum musim El nino, para ASN diwajibkan membeli beras lokal milik petani sebanyak 10 kilogram per orang.
Namun, lantaran produksifitas padi lokal menurun, sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan di perusahaan.
“Kan musim kemarau ya, jadi kekeringan dan juga pupuk sekarang mahal,” imbuhnya.
Untuk diketahui, petani lokal yang mampu memenuhi kebutuhan beras diantaranyaa di Kecamatan Kaubun, Long Mesangat, Kaliorang dan Kongbeng.
“Jadi 4 kecamatan itu yang menjadi daerah sentra padi lokal kita,” tuturnya.