Pemkab Tinjau SMA 2 Dan GOR Menjadi Tempat Isoman Terpusat

oleh -482 views
oleh
Pemkab Tinjau SMA 2 Dan GOR Menjadi Tempat Isoman Terpusat
banner 1024x768

SANGATTA, KUTIMPOST.COM – Pemkab Tinjau SMA 2 Dan GOR Menjadi Tempat Isoman Terpusat. Angka penularan yang semakin tinggi di Kutim membuat Tim Satgas harus menyiapkan berbagai kemungkinan, Salah satunya membuat lokasi karantina terpusat.

Lokasi karantina terpusat ini bertujuan untuk memastikan pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) dapat dipantau, Sekaligus mengecilkan kemungkinan untuk menularkan penyakit di lingkungan tempat ia menjalani isoman.

Untuk itu, Tim Satgas COVID-19 Kutim memilih dua lokasi untuk dipakai jadi tempat karantina terpusat. Pertama adalah SMA Negeri 2 Sangatta, dan yang kedua GOR Kudungga.

Memang belum ada keputusan terkait yang akan dipakai, Karena akan diputuskan dalam rapat tim terlebih dahulu.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim, M Yusuf mengatakan, sebenarnya Pemkab Kutim melalui Diskes sudah menyiapkan rumah karantina, akan tetapi saat ini kondisinya penuh.

Baca Juga :  Tiga Langkah Strategis Bupati Kutim Sederhanakan Birokrasi

Pemkab Tinjau SMA 2 Dan GOR

Sementara ini pasien yang menjalani isoman terus bertambah. “ banyak pula warga yang melakukan isoman di rumah masing-masing,” ungkap Yusuf. Pada Kutim Post Pada (07/08/2021)

Kemudian, Dari data yang dihimpun berdasar pantauan COVID-19 di tingkat RT. Warga Sangatta Utara yang melakukan isoman jumlahnya mencapai 700 orang. Karena kebanyakan dilakukan di rumah, maka tak ada jaminan kalau tidak menularkan kepada orang terdekatnya.

“Kepada keluarganya, tetangga, tentu ada peluang tertular. Karena tidak ada pemantauan secara khusus,” sebutnya. Sejauh ini tempat karantina terpusat ini masih disiapkan. Serta tinggal menunggu keputusan dari Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman untuk menyetujuinya.

Baca Juga :  Bupati Hadiri Rapat Paripurna Ke 22 Di DPRD Kutim

Jika sudah mendapatkan lampu hijau, Diskes akan langsung menjalankan karantina terpusat itu. “Karena penyebaran kasus tidak akan turun jika warga yang isoman ini masih berpeluang menyebarkan ke orang lain,” jelasnya.

Baca: Operasi Yustisi Di Kutim Terus Di Galakan Pada Malam Idul Adha 10 Dzulhijjah 1442 H / 2021 M
Tim Satgas tentu perlu mempertimbangkan berbagai hal sebelum memutuskan lokasi yang akan dipakai. Dari melihat ketersediaan tempat tidur, air bersih, listrik dan sanitasi.

Termasuk ketersediaan ventilasi udara yang cukup dan ruang terbuka yang luas. “Nanti jika telah ditetapkan, Tim Satgas akan menjemput pasien isoman untuk dipindahkan ke lokasi karantina terpusat ini,” Pungkasnya. (adv)