Perjalanan ke Kantor Lebih dari 1 Jam Tingkatkan Risiko Depresi

oleh -389 views
Perjalanan ke Kantor Lebih dari 1 Jam Tingkatkan Risiko Depresi

KUTIMPOST.COM– Perjalanan ke Kantor Lebih dari 1 Jam Tingkatkan Risiko Depresi. Banyak orang yang harus menempuh perjalanan jauh setiap harinya untuk bekerja. Sebagian dari pekerja tersebut termasuk dalam kategori pekerja, yaitu mereka yang harus pergi ke kota untuk bekerja dan kemudian kembali ke rumahnya setiap hari.

Yang lainnya menggunakan angkutan umum atau pribadi, terjebak dalam sepeda motor, menghadapi kebisingan dan polusi udara. Bukan hanya soal rasa lelah dan bosan,  traveling jelas berdampak buruk bagi kesehatan mental Anda.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Transport and Health menunjukkan efek perjalanan terhadap depresi. Diambil dari WION News, Tiongkok (21/12/2023), perjalanan jauh para komuter ke tempat kerja dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang buruk. Kondisi tersebut antara lain kurang berolahraga, terlalu banyak minum alkohol, dan kurang tidur.

Namun, belum banyak penelitian mengenai dampak kesehatan dari perjalanan jarak jauh, terutama di negara-negara Asia. Sebuah studi baru-baru ini di Korea Selatan menganalisis data dari 23.415 orang berusia antara 20 dan 55 tahun dari Survei Kondisi Kerja Korea Kelima, sebuah survei representatif secara nasional yang dilakukan pada tahun 2017.

Baca Juga :  5 Makanan Penenang Stres agar Nggak Kronis yang Wajib Dicoba

Peserta diminta menjawab pertanyaan berdasarkan lima poin kesehatan yang baik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan para peneliti menilai kesehatan mental mereka. Tim peneliti juga melakukan penelitian terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, pendapatan, wilayah, status perkawinan, pekerjaan, jam kerja mingguan, kerja shift, dll.

Menurut sebuah penelitian, orang yang menghabiskan lebih dari 60 menit dalam perjalanan ke dan dari tempat kerja memiliki kemungkinan 1,16 kali lebih besar untuk menderita depresi. Bandingkan dengan orang yang menempuh perjalanan kurang dari setengah jam.

Menurut penelitian ini, rata-rata waktu tempuh harian adalah 47 menit, yang berarti kurang lebih 4 jam dihabiskan dalam perjalanan per minggu jika seseorang bekerja 5 hari. Para peneliti mengatakan bahwa terlalu banyak waktu yang dihabiskan di jalan dapat menyebabkan stres fisik dan emosional.

“Dengan semakin sedikitnya waktu melahirkan, orang mungkin tidak punya waktu untuk mengurangi stres dan melawan kelelahan fisik melalui tidur, hiburan, dan aktivitas lainnya,” kata para peneliti. Temuan ini dipublikasikan oleh kelompok penelitian yang dipimpin oleh Lee Dong-wook, seorang profesor di Departemen Kedokteran Kerja dan Lingkungan di Rumah Sakit Universitas Inha di Korea Selatan.

Baca Juga :  Gatal-Gatal dan Ruam Kulit Karena Stres, Kok Bisa?

Tim peneliti menambahkan, seseorang yang pergi ke kota untuk bekerja dan kembali ke kota tempat tinggalnya setiap hari (commuting) juga berarti seseorang memiliki waktu yang lebih sedikit untuk melakukan pola hidup sehat, termasuk berolahraga. Sekitar seperempat dari 23.415 peserta mengatakan mereka melihat gejala depresi, sehingga para peneliti menetapkan skor indeks mereka jauh dari diagnosis sebenarnya.

Meskipun penelitian ini tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat, terdapat hubungan antara perjalanan lebih dari satu jam dan kesehatan mental yang buruk. Penyakit ini terutama menyerang pria lajang yang bekerja lebih dari 52 jam seminggu dan tidak memiliki anak.

Sementara itu, bagi perempuan, waktu perjalanan yang lama berdampak lebih besar pada pekerja shift dan mereka yang memiliki anak. “Hubungan antara perjalanan jauh dan peningkatan gejala depresi juga ditemukan lebih kuat di kalangan pekerja berpenghasilan rendah,” kata para peneliti.

Baca terus artikel kami di GoogleNews

No More Posts Available.

No more pages to load.