KUTIMPOST.COM, Sangatta – Dinkes Kutim Himbau Masyarakat Terapkan 3M Plus.
Dinas Kesehatan Kutai Timur (Kutim) menghimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan DPD melalui 3M Plus, yaitu : Menutup, Menguras, Menyingkirkan atau Mendaur Ulang serta Plus seperti : menaburkan bubuk larvasida, menggunakan obat nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk dan lainya.
Dari data yang diperoleh media Kutimpost.com, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur (Kutim) mencatat kurang lebih 496 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Minggu kedua Agustus 2023 yang ada di Kutim.
Penanggung jawab program DBD Dinkes Kutim Doris N Lalamentik mengaku kasus DBD terbanyak ada di dua kecamatan yakni Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan.
Kata dia, dari dua kecamatan yang disebutkan memang sebagai langganan kasus DBD terbanyak se-Kutim bisa dikatakan kecamatan terjuara kasus DBD. Karena memang daerah pemukiman yang padat pasti akan tinggi juga kasusnya.
“Alhamdulillah kasus DBD ini tahun 2023 tidak ada yang meninggal,” jelasnya.
Kemudian, terkait penanggulangan DBD tersebut pihaknya juga sudah berkomunikasi dan akan dibantu oleh 21 puskesmas se-Kutim untuk melaksanakan berbagai kegiatan seperti sosialisasi dan mengadakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Selain itu, kegiatan tersebut pihaknya mengajak dari beberapa lintas sektoral seperti pemerintah desa, Rukun Tetangga (RT) dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk melaksanakan berbagai kegiatan nantinya.
Dimana kegiatan nantinya akan dilaksanakan terlebih dahulu pengumpulan warga, diberikan pemahaman untuk pemberantas sarang nyamuk yaitu membersihkan di dalam rumah sampai dilingkungan luar rumah. Menutup tampungan-tampungan air, membuang, menimbun dan mendaur ulang bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi.
Jangan sampai ada fasilitas sarang nyamuk dilingkungan rumah tanpa mereka sadari akhirnya itu bisa memicu keluarganya terkena DBD akhirnya bisa merambat kemana-mana sampai tetangganya.
“Mungkin di rumahnya enggak kena tapikan nyamuk itu bisa terbang kemana saja,” tegasnya.
Doris juga mengajak para guru yang ada di sekolah untuk melaksanakan Jum’at bersih demi menjaga kebersihan di lingkungan sekolah dan membersihkan lingkungan rumah.
“Sampai ke sekolah-sekolah nanti kami mensosialisasikan berbagai kegiatan. Karena DBD ini lebih banyak menyerang disiang hari pada saat aktivitas anak sekolah,” ungkapnya.